Page 193 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 193
MAY DAY, PANDEMI DAN SEMBAKO
Jakarta (ANTARA) - May Day atau Hari Buruh Internasional lahir dari berbagai rentetan
perjuangan kelas pekerja untuk memperjuangkan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari.
Tuntutan tersebut merembet pada perbaikan kesejahteraan pekerja dalam arti luas, baik
fasilitas, upah, aktualisasi diri, jaminan sosial, status kerja, pegawai kontrak, cuti, jaminan hari
tua, pensiun dan sebagainya.
Di masa pandemi saat ini, momok yang ditakutkan pekerja muncul tak terbendung, yakni
pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak ada yang bisa menghentikannya karena pilihannya
adalah mengutamakan kesehatan. Tidak ada pertumbuhan atau kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh orang sakit.
Pilihannya, mengatasi penyakit, mengendalikan pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung
lebih setahun dan terjadi di seluruh dunia. Pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan, bahkan
negatif.
Kebijakan darurat harus diambil, mengendalikan dan mengatasi penyakit dengan berbagai cara,
terakhir vaksinasi dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dan tidak
berkerumun.
Dampak ikutan lainnya dari pandemi adalah menjaga agar kebutuhan pokok pekerja tetap
terpenuhi. Melambatnya ekonomi, berkurangnya pendapatan membuat pekerja harus
berakrobat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) bersama Menteri Ketenagakerjaan dan beberapa instansi
pemerintahan lainnya seperti Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Asosiasi
Pengusaha Indonesia (APINDO), dan pemerintah daerah melakukan penyerahan bantuan
sebanyak 18.798 paket sembako.
Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dan serikat pekerja dan buruh
di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu. Pemberian bantuan ini
juga dilakukan di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati BPJAMSOSTEK kepada sesama pekerja imbas
dari pandemi COVID-19 sekaligus simpati kepada perjuangan para relawan yang bekerja
memerangi pandemi. Selain itu dengan bantuan Sembako yang diberikan diharapkan mampu
mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima.
Jaminan Kehilangan Pekerjaan Dalam kegiatan itu Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo
berpesan kepada serikat pekerja dan serikat buruh yang hadir untuk turut mendukung program
Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) karena akan membantu para pekerja yang mengalami PHK
karena perusahaan mereka terdampak pandemi Covid-19 ini.
Di Jakarta Utara pemberian 920 sembako diberikan kepada pekerja dengan dihadiri
Kadisnakertrans setempat Gatot S Widagdo. Pemberian sembako secara simbolis diberikan oleh
Koordinator Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Utara dan Pulau Seribu Erfan Kurniawan.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Puit Jakut Husaini mengatakan bantuan sosial di wilayahnya tidak
hanya saat Mayday, tetapi sejak pandemi COVID-19 merebak berupa beras 2 ton, bahan pokok
lainnya, juga penyanitasi tangan, masker dan sebagainya.
Di acara terpisah pada peringatan May Day di Wisma Atlet, Jakarta, Anggoro menuturkan bahwa
sejatinya 1 Mei ini menjadi momen untuk mengingatkan akan hak-hak dasar pekerja yang tidak
boleh dilupakan oleh pemerintah dan pemberi kerja.
192