Page 683 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 683

"Perempuan dapat waktu istirahat kalau merasakan sakit, ini jelas ada pasalnya. Tapi sayangnya
              perempuan yang mengambil cuti haid tersebut, no work no pay, kalau tidak ya hak cuti dikurangi.
              Seharusnya ini tidak dikurangi dalam cuti hak dasar," ujar Umar beberapa tahun silam.

              Umar menambahkan, perempuan tidak perlu takut untuk mengambil cuti haid, dengan cara izin
              kepada atasan atau melalui HRD. Kalau terpaksa bekerja pasti ada dampak serius yang dihadapi.

              Hal  serupa  pun  digaungkan  Kasi  Kapasitas  Kerja  Institusi  Direktorat  Kesehatan  Kerja  dan
              Olahraga, Syahrul Efendi, perempuan wajib mengambil cuti haid. Sebab, ketika haid hari pertama
              dan kedua, perempuan butuh banyak istirahat.

              Menurutnya,  ini  pun  penting  untuk  penyegaran.  Terlebih,  perempuan  sangat  rentan  anemia
              karena  banyak  darah  yang  keluar  saat  haid  hari  pertama  dan  kedua.  "Kalau  bekerja  di  hari
              pertama dan kedua haid akan berisiko si perempuan mengalami anemia karena tubuhnya sangat
              lemah," tambahnya.

              Jadi,  Syahrul  mengimbau  pada  perusahaan  agar  memberikan  hak  cuti  haid  tersebut.  "Kalau
              sudah  mengalami  anemia,  risiko  penyakit  penyertanya  akan  serius.  Jadi,  kalau  ada  pekerja
              perempuan yang meminta hak cuti haid, jangan dilarang apalagi sampai harus menunjukkan
              bukti, itu tidak etis," tegasnya. (DRM)























































                                                           682
   678   679   680   681   682   683   684   685   686   687   688