Page 701 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 701

DPR: KEBIJAKAN THR 100 PERSEN, KADO UNTUK BURUH

              Jakarta -  Pemerintah memberlakukan kebijakan semua perusahaan wajib membayarkan  THR
              kepada  karyawannya  100  persen  tanpa  dicicil  demi  pemulihan  ekonomi  nasional  di  tengah
              pandemi Covid-19.

              Aturan  tersebut  tertuang  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (  THR  ) Keagamaan
              Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Menanggapi  hal  tersebut,  anggota  Komisi  XI  DPR-RI  dari  Fraksi  Gerindra  Heri  Gunawan
              mengatakan bahwa kebijakan THR 100 persen merupakan kado terindah bagi pekerja/buruh
              dalam Peringatan May Day 1 Mei 2021.

              "Dalam Surat Edaran (SE) tersebut juga disebutkan bahwa THR wajib dibayarkan paling lambat
              7 (tujuh) hari sebelum hari raya. Artinya, awal Mei para pekerja/buruh sudah harus menerima
              THR.  Hal  tersebut  merupakan  kado  terindah  untuk  para  pekerja/buruh  yang  pada  hari  ini
              merayakan  Hari  Buruh  Internasional,"  ujar  Heri  Gunawan  dalam  keterangan  tulis,  Sabtu
              (1/5/2021).

              Politisi  yang  akrab  disapa  Hergun  ini  menambahkan,  aturan    THR    100  persen  bagi  para
              pekerja/buruh ini diharapkan dapat dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pengusaha.

              Memang ada beberapa pengusaha yang mengeluhkan kondisi perusahaan belum pulih, namun
              perlu diingat bahwa negara sudah memberikan  stimulus dalam Program Pemulihan Ekonomi
              (PEN) yang nilainya ratusan triliun dan juga menyediakan program restrukturisasi kredit.

              "Itu berarti pengusaha tidak sendirian dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Negara
              hadir  menyelematkan para  pengusaha  dengan mengucurkan  berbagai stimulus  dan  program
              pemulihan," ujar politisi yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Gerindra.

              Negara sudah membantu para pengusaha dan sekarang saatnya para pengusaha memenuhi
              kewajiban  THR  kepada  para  pekerja/buruh.  Jadi  konsepnya  saling  membantu  dalam  bingkai
              gotong-royong menghadapi dampak pandemi covid-19.

              "Secara tidak langsung para pengusaha juga akan menikmati dampak ekonomi dari adanya THR
              tersebut dalam bentuk peningkatan permintaan dan penawaran," tegasnya.

              Lebih lanjut Hergun menjabarkan, THR tidak hanya memperkuat daya beli para pekerja/buruh
              namun juga berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat. Pulihnya daya beli masyarakat
              akan  meningkatkan  penjualan  produk  yang  dihasilkan  oleh  perusahaan  dan  sekaligus
              memulihkan perekonomian nasional.

              Tanpa penguatan daya beli masyarakat maka akan sulit memulihkan kondisi perekonomian dan
              perusahaan. Jadi ini saling terkait. Negara, perusahaan dan pekerja/buruh saling berkontribusi
              memulihkan perekonomian.

              Pemerintah memperkirakan adanya THR dan gaji ke-13 akan menambah konsumsi masyarakat
              sebesar Rp 215 triliun yang berasal dari THR dan Gaji ke-13 ASN sebesar Rp 43 triliun, THR
              pekerja formal sebesar Rp 100 triliun dan THR pekerja informal sebesar Rp 72 triliun.

              "Selain sebagai katalisator terhadap perekonomian nasional dan pemulihan perusahaan, adanya
              THR  bagi  pekerja/buruh  diharapkan  dapat  untuk  memenuhi  kebutuhan  pekerja/buruh  dan
              keluarganya dalam merayakan hari raya Idul Fitri," ujar Hergun.




                                                           700
   696   697   698   699   700   701   702   703   704   705   706