Page 765 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 765

MENAKER IDA FAUZIYAH MEMFASILITASI TUNTUTAN APINDO DAN SERIKAT
              PEKERJA SOAL PENGESAHAN RUU PKS
              ,  JAKARTA  - Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin
              Iskandar alias Gus Ami menerima surat pernyataan komitmen bersama tentang tuntutan untuk
              mempercepat  pembahasan  dan  pengesahan  Rancangan  Undang-Undang  Penghapusan
              Kekerasan Seksual (PKS) atau RUU PKS menjadi UU PKS.

              Penyerahan  komitmen  bersama  yang  ditandatangani  oleh  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani dan pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat
              Buruh (SP/SB) tersebut difasilitasi dan disaksikan langsung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)
              Ida Fauziyah  .

              Para pimpinan SP/SB tersebut antara lain Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI)
              Elly Rosita, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea,
              Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Yorrys Raweyai, Presiden
              Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Ristadi, Presiden Sarikat Buruh Muslimin Indonesia
              (Sarbumusi) Syaiful Bahri Anshori, dan Ketua Umum KSP BUMN Ahmad Irfan Nasution.

              Muhaimin Iskandar menilai surat komitmen bersama tersebut sebagai bukti bentuk dukungan
              RUU PKS, bukan hanya dari aktivis perempuan melainkan juga dari para pejuang aktivis buruh
              dan pengusaha yang bersatu. Sebab, salah satu lokasi rawan kekerasan seksual adalah di tempat
              kerja.  "Untuk  itu,  tempat  kerja  harus  kita  jaga  agar  produktif,  sehingga    RUU  PKS    ini  bisa
              mengurangi hingga zero accident pada kekerasan terutama perempuan," kata Gus Ami di gedung
              DPR RI, Jakarta, Jumat (30/4).

              Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengapresiasi Menaker Ida Fauziyah yang
              telah memfasilitasi pertemuan konfederasi SP/SB dan Apindo dengan pimpinan DPR.

              "Setelah ini, akan segera disampaikan ke Badan Legislasi dan seluruh fraksi DPR. Diharapkan
              menjadi pertimbangan agar RUU PKS segera disahkan," katanya.

              Ida Fauziyah menilai RUU PKS sebagai upaya melindungi masyarakat termasuk pekerja atau
              buruh  yang  merupakan  kelompok  rentan  terhadap  pelecehan  dan  kekerasan  seksual  baik  di
              tempat kerja atau ketika perjalanan masuk dan pulang kerja menggunakan fasilitas umum. "Ini
              harus menjadi perhatian bersama. Kejadian pelecehan dan kekerasan seksual memang dapat
              terjadi di mana saja termasuk di tempat tinggal para pekerja/buruh, seperti tempat indekos,
              asrama, atau kontrakan," ujarnya.

              Ida  menjelaskan  pelecehan  dan  kekerasan  seksual  adalah  dua  mata  pisau  yang  merusak
              seseorang dan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental serta kinerja di tempat kerja.

              "Hal ini jelas akan merugikan pekerja atau buruh dan pengusaha. Untuk itu negara perlu hadir
              memberikan perlindungan bagi rakyatnya," ungkapnya.
              Ida  menegaskan  selaku  perwakilan  pemerintah  yang  menangani  masalah  ketenagakerjaan,
              pihaknya memberikan apresiasi gerakan SP/SB bersama dengan asosiasi pengusaha yang telah
              melakukan kajian tentang pelecehan dan kekerasan seksual dikaitkan dengan RUU PKS. "Ini
              menunjukan komitmen dan kolaborasi yang tinggi dari unsur pekerja dan pengusaha sebagai
              pemangku  kepentingan  kunci  dalam  perlindungan  terhadap  pekerja  atau  buruh  dan
              keberlangsungan usaha sehingga mampu mencapai produktivitas dan kesejahteraan bersama,"
              pungkas Ida Fauziyah.

              (*/jpnn).



                                                           764
   760   761   762   763   764   765   766   767   768   769   770