Page 866 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 866

Lebih lanjut, Menaker meminta gubernur dan bupati/wali kota untuk mengambil langkah-langkah
              bagi perusahaan yang masih terdampak COVID-19 dan berakibat tidak mampu memberikan THR
              Keagamaan Tahun 2021 sesuai waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

              Langkah yang dimaksud yakni memberikan solusi dengan mewajibkan pengusaha melakukan
              dialog dengan  pekerja/buruh  untuk  mencapai  kesepakatan  tertulis yang  dilaksanakan  secara
              kekeluargaan.

              Kesepakatan tersebut memuat waktu pembayaran THR Keagamaan dengan syarat paling lambat
              dibayar sampai sebelum hari raya keagamaan tahun 2021 bagi pekerja/buruh yang bersangkutan
              dan dibuktikan dengan laporan keuangan internal perusahaan yang transparan.

              “Laporan  keuangan  tersebut  selanjutnya  dilaporkan  ke  Disnaker  (Dinas  Ketenagakerjaan)
              setempat  paling  lambat  tujuh  hari  sebelum  hari  raya  keagamaan,  serta  memastikan  bahwa
              kesepakatan  tersebut  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar  THR
              Keagamaan dengan besaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” jelas Ida.
              Selain  itu,  ia  meminta  gubernur  dan  bupati/wali  kota  agar  menegakan  hukum  sesuai
              kewenangannya  terhadap  pelanggaran  pemberian  THR  Keagamaan  Tahun  2021.  Penegakan
              hukum yang dimaksud dengan memperhatikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan pengawas
              ketenagakerjaan.
              “Langkah lain yang kami minta yaitu melaporkan data pelaksanaan THR Keagamaan Tahun 2021
              dan tindak lanjut yang telah dilakukan ke Kementerian Ketenagakerjaan,” terangnya.

              Ida  menambahkan,  dalam  menyelesaikan  kasus  perusahaan  yang  benar-benar  tidak  mampu
              membayar,  maka  pengawas  Ketenagakerjaan  Disnaker  Provinsi  akan  mendorong  pihak
              pengusaha  maupun  pekerja  untuk  melakukan  dialog  guna  menyepakati  pelaksanaan
              pembayaran  THR  Keagamaan  sesuai  ketentuan  peraturan  perundangan  dan  menyesuaikan
              dengan kondisi perusahaan.
              “Sementara dalam hal THR Keagamaan tidak dibayar sesuai kesepakatan dan/atau kesepakatan
              pembayaran THR di bawah ketentuan peraturan perundang-undangan, pegawai pengawas akan
              melakukan  pengawasan  pelaksanaan  pembayaran  THR  berupa  Nota  Pemeriksaan  sampai
              dengan  rekomendasi  kepada  gubernur/wali  kota/bupati  setempat  untuk  pengenaan  sanksi
              administratif,”   pungkas   Menaker.   *    #setkap    #THR    Editor:   Setiawan   Sumber:
              https://setkab.go.id/ada-di-34-provinsi-posko-thr-diharapkan-bantu-penuhi-hak-pekerja/
              Sebarkan  Navigasi  pos  Pos  sebelumnya  Kecelakaan  Motor  vs  Bus  Pariwisata  di  Sampang
              Akibatkan Seorang Perempuan Meninggal Pos berikutnya Kementerian PUPR: 427 Km Ruas Tol
              Baru Ditargetkan Tuntas di 2021























                                                           865
   861   862   863   864   865   866   867   868   869   870   871