Page 972 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 972

Menurut Ombudsman sejauh mana urgensi pemberian THR kepada para pekerja menjelang hari
              raya  keagamaan?  Pemberian  THR  bagi  pekerja/buruh  merupakan  upaya  untuk  memenuhi
              kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan.

              Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan, pemberian THR  Keagamaan merupakan kewajiban yang harus
              dilaksanakan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh.

              Posko ini apakah sudah pernah dibentuk sebelumnya? Kalau untuk THR ini merupakan yang
              pertama. Ya karena kami terdorong adanya surat edaran tersebut.

              Karena situasi pandemi Covid-19 banyak pekerja yang dirumahkan, di-PHK, maka kita cobabuka
              posko, siapa tahu publik bisa memanfaatkan posko untuk mengeluhkan, melaporkan apa yang
              mereka hadapi terkait tunjangan itu.

              Apakah ada pengabaian atau tidak dibayarkan, atau ada yang dirasa merugikan mereka, itu bisa
              melaporkan kepada kami.

              Sampai kapan posko tersebut dibuka? Kita mulai buka mulai tanggal 29 April 2021 hingga 21 Mei
              2021.

              Masyarakat dapat membuat pengaduan ke Posko THR Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali.

              Bisa datang langsung ke Kantor Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Bali di Jalan Melati No. 14
              Denpasar atau telepon/WhatsApp pada nomor 0811 130 3737.

              Apakah  Ombudsman  mampu  melakukan  pengawasan  sampai  ke  tingkat  pengusaha  atau
              perusahaan?  Mengingat  Ombudsman  lebih  merupakan  lembaga  negara  yang  mengawasi
              pelayanan publik dalam hal ini penyelenggara negara, maka kita akan mengawasi Dinas Tenaga
              Kerjanya.

              Kalau pengusaha kan kita gak bisa awasi karena itu swasta. Maka dari itu, kita ingin memastikan
              Dinas Tenaga Kerja bisa mengawasi pemberian THR. Kalau ada keluhan maka dilaporkan dulu
              ke  Disnaker  baik  di  kabupaten/kota  atau  provinsi.  Kalau  di  sana  tidak  ditindaklanjuti  maka
              mereka bisa melapor ke kita.

              Menurut Ombudsman apa yang harus diperhatikan oleh pemerintah dalam penyaluran THR ini?
              Ya ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni, pertama apakah telah menyampaikan dan
              melakukan sosialiasi SE THR 2021 kepada para pemangku kepentingan terkait di wilayahnya?
              Kedua, apakah telah membentuk Pos Komando Pelaksanaan Tunjangan Hari Raya Keagamaan
              Tahun  2021  (Posko  THR)?  Ketiga,  apakah  telah  melakukan  identifikasi  dan  memiliki  data
              perusahaan mana saja yang tidak sanggup memberikan THR Keagamaan tahun 2021 sesuai
              waktu  yang  ditentukan?  Keempat,  apakah  telah  mewajibkan  perusahaan  tersebut  untuk
              mencapai  kesepakatan  dengan  pekerja/buruh?  Kelima.  apakah  telah  menerima  laporan  hasil
              kesepakatan dari perusahaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya keagamaan.

              Langkah apa yang bisa diambil Ombudsman apabila hak pekerja dalam hal ini THR yang tidak
              dibayar? Langkah kita berupa saran, kalau Dinas Tenaga Kerja tidak bisa menindaklanjuti dari
              warga atau pekerja, kita minta Pak Gubernur atau Pak Bupati mengevaluasi keberadaan atau
              posisi Kepala Dinas terkait kenapa tidak bisa menindaklanjuti.

              Kalau  ternyata  setelah  diteliti  yang  salah  adalah  perusahaannya,  maka  kita  memberikan
              rekomendasi  kepada  pemerintah  untuk  menjatuhkan  sanksi.  Berupa  teguran  atau  sampai
              mengurangi aktivitas perusahaan itu atau mencabut izin usahanya. (Ragil Armando) Kumpulan
              Artikel Bali.

                                                           971
   967   968   969   970   971   972   973   974   975   976   977