Page 272 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 272
DUA ART DIANIAYA, KJRI JEDDAH POLISIKAN MAJIKAN
JEDDAH - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah memperkarakan seorang majikan ke pihak
kepolisian lantaran melakukan penganiayaan terhadap dua WNI yang bekerja sebagai asisten
rumah tangga (ART) di Tayma, Provinsi Tabuk, Arab Saudi. Kejadian tersebut diketahui lewat
potongan video yang diunggah keluarga korban ke media sosial. Koordinator Pelayanan dan
Pelindungan Warga (Yanlin) Safaat Ghofur segera mengirim tim ke lokasi kejadian yang berjarak
sekitar 900 kilometer dari KJRI Jeddah.
Majikan berinisial MSU tersebut akhirnya diminta datang untuk dimintai keterangan terkait
kebenaran laporan tersebut. MSU diperintahkan agar SR (ART-nya) juga dihadirkan. Tak lama
berselang, dia datang didampingi isterinya dengan membawa SR.
"Dia (isteri majikan) malah marah-marah dan ngadu ke suaminya. Waktu saya salat, suaminya
(majikan) datang marah-marah dan ngusir saya. Saya berontak ndak mau pergi. Langsung
dipukul saya di sini..sini...sini..(sambil menunjuk ke bagian tubuh tertentu). Saya lari ke rumah
bapaknya (orang tua majikan)..di sana udah gak sadar saya," ungkap perempuan kelahiran
Mataram 1975 itu.
SR sempat mengalami gangguan penglihatan selama beberapa hari akibat perlakuan biadab
majikannya itu. Namun, dia berangsur-angsur pulih setelah mendapatkan perawatan di rumah
sakit.
SR bekerja di rumah yang bersebelahan dengan tempat kerja SKK. SKK bekerja di rumah orang
tua majikan SR. Melihat SR tergeletak tak sadarkan diri saat kejadian itu, SKK panik dan bergegas
lari untuk menolongnya sambil menagis karena tak tega. Spontan SKK menelepon suami SR dan
merekam dengan video kejadian nahas tersebut.
Ketahuan menolong SR dan mengambil video, SKK ikut dihajar oleh majikan SR. "Ambil sandal
dia, mukul aku. Tapi ditangkis ibunya dan adiknya. Kurang puas dia mukul lagi. Dia nendang
kena di sini (perut) dan pukul di sini (muka)," ungkap perempuan asal Pemalang, Jawa Tengah
itu.
SR dan SKK akhirnya dibawa Tim Yanlin ke KJRI Jeddah. SKK dipulangkan ke Tanah Air, Rabu
(16/9/2020) setelah memaafkan majikan dan menerima hak-haknya. Sementara itu, SR
ditampung di shelter KJRI Jeddah sambil menunggu penyelesaian kasusnya dan pemenuhan
hak-haknya.
Diberangkatkan Secara Ilegal Baik SR maupun SKK diberangkatkan ke Arab Saudi secara ilegal.
Keduanya diberangkatkan dengan visa ziarah pribadi ( ziarah syakhsiyah ) untuk menetap dan
bekerja di Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga.
"Berangkat dengan cara ini cukup berisiko dan menyulitkan kami dari sisi pelindungan. Sebab,
tidak dilengkapi dengan dokumen semestinya, seperti perjanjian kerja (PK) yang bisa dijadikan
dasar penuntutan jika terjadi wanprestasi dari pihak majikan," tandasa Konjen Eko Hartono.
Selain itu, menurut Konjen Eko, masyarakat seharusnya sudah maklum bahwa pemerintah sejak
tahun 2011 telah menghentikan pengiriman PMI untuk bekerja di sektor domestik. Kebijakan ini
diperkuat dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 260 Tahun 2015 tentang
Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perorangan
di Negara-negara Kawasan Timur Tengah.
"KJRI Jeddah berkomitmen menyampaikan update kepada masyarakat setiap kegiatan dan
peristiwa yang terjadi di wilayah kerja kami, yaitu di wilayah barat Arab Saudi yang mencakup
provinsi Mekkah, Madinah, Asir, Albaha, dan Tabuk (berbatasan dengan Yordania),"
pungkasnya.(nbs).
271