Page 264 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 264
"Saya minta kasusnya harus didalami dengan baik. Peristiwa ini sangat mengejutkan, di tengah-
tengah adanya pembatasan penempatan PMI karena pandemi, muncul berita lima orang diduga
CPMI melompat dari gedung BLK luar negeri," ungkapnya.
Sebelumnya, calon TKW ( Tenaga Kerja Wanita) kabur meloncat dari atap bangunan
penampungan di Kota Malang. Akibat kejadian tersebut, tiga dari lima orang mengalami patah
tulang di kaki.
Korban berusaha kabur dari lantai empat bangunan Balai Latihan Kerja Luar Negeri Central Karya
Semesta (CKS) di Jalan Rajasa Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang. Korban terjatuh dari
ketinggian di jalan berpaving pinggir gedung bangunan.
Korban dalam kondisi kesakitan mendapatkan pertolongan warga sekitar lokasi kejadian dan
dievakuasi ke Rumah Sakit. Darah kering pun masih terlihat tercecer di paving dan menempel di
tembok.
Kesaksian Warga Siti Romlah, warga sekitar lokasi mengungkapkan lima orang berhasil kabur
dari bangunan. Namun tiga orang terluka setelah berteriak meminta tolong warga sekitar.
"Korban minta tolong tapi saya tidak berani, akhirnya korban dibawa ke sana (menjauh) ditolong
warga di sebelah sana," terangnya di lokasi kejadian, Kamis (10/6).
Korban sudah dalam posisi tergeletak kesakitan di makam yang berjarak sekitar 10 meter dari
bangunan. Tiga teman korban kabur sambil meminta tolong ke warga sekitar lokasi.
Warga pun mengevakuasi korban dalam kondisi kesakitan. Video warga menolong para korban
pun beredar viral. Korban dalam video itu mengungkapkan perlakuan buruk di ruang
penampungan. Sehingga banyak yang ingin kabur karena tidak betah. "Waktu Lebaran ada yang
mati, kita disuruh diam. Kalau ada yang ngomong kita dihukum," kata salah satu korban dalam
video tersebut.
Handphone korban mengaku disita dan keseharian dipaksa mengikuti kegiatan yang padat.
Korban dengan logat Indonesia Timur itu juga menyebut kalau lembaga tersebut tidak resmi.
Pihak PJTKI saat didatangi di lokasi tidak membukakan pintu, hanya seorang penjaga mengaku
tidak tahu kejadian tersebut. Ia mengaku bekerja di shif pagi, sehingga tidak mengetahui
kejadian tersebut. "Saya tidak tahu, beda shift. Silakan ke kantor polisi saja," kata pria yang
didampingi dua orang perempuan.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo membenarkan kejadian
tersebut. Saat ini sejumlah saksi sedang dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus tersebut.
"Kita sebelumnya mendapatkan laporan kalau ada orang melompat dari PJTKI. Kita sudah
melakukan olah TKP, mencari keterangan dan bukti-bukti dari para saksi," kata Tinton di Polresta
Malang Kota.
Tinton mengungkapkan, tiga orang korban sedang dirawat di rumah sakit, namun belum dapat
dimintai keterangan. Saat ini, polisi sedang fokus mengumpulkan keterangan alat bukti dari
pengelola.
Proses pemeriksaan saksi sedang berlangsung, sehingga belum dapat memberikan keterangan
lebih banyak.
Polisi juga belum dapat memberikan keterangan tentang status PJTKI.
[idr]
263