Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 62

pekerja  rentan  dapat  kembali  bekerja  diharapkan  minimal  dapat  mengembalikan  ke  situasi
              prapandemi.

              Mitigasi pekerja rentan

              Dalam rilis Badan Pusat Statistik (5/5/2020) tentang ketenagakerjaan pada Februari 2020, atau
              sebelum mewabahnya pandemi, dapat dimitigasi besaran pekerja rentan di Tanah Air. Mitigasi
              pekerja  rentan  dalam  rilis  itu  dapat  dilakukan  berdasarkan  proksi  terhadap  pekerja  yang
              berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian dan nonpertanian, serta pekerja keluarga tidak
              dibayar.

              Dari  rilis  survei  angkatan  kerja  nasional  (sakernas)  pada  Februari  2020  itu  dapat  dicermati
              bahwa dari total penduduk bekerja, yang berusaha sendiri sekitar 18,76%, pekerja bebas di
              pertanian  3,74%,  pekerja  bebas  nonpertanian  4,42%,  dan  pekerja  keluarga  tidak  dibayar
              13,16%. Secara akumulatif, pekerja rentan di Tanah Air sebanyak 40,08%, atau 2 di antara 5
              pekerja tergolong pekerja rentan.

              Kehidupan  pekerja  rentan  yang  menganggur  selama  pembatasan  sosial  diperkirakan  sangat
              memprihatinkan  karena  untuk  menjalani  keseharian  hidup  umumnya  bergantung  pada
              pendapatan harian. Meski, misalnya, sebagian di antara pekerja rentan memperoleh bantuan
              sosial, hal itu diperkirakan hanya untuk sekadar bertahan hidup. Apalagi, pekerja rentan yang
              tidak  mendapat  bantuan  sosial  tentunya  akan  mengalami  kehidupan  yang  lebih
              memprihatinkan.

              Atas  dasar  itu,  bekerja  bagi  pekerja  rentan  merupakan  hal  yang  sangat  mendesak  guna
              memenuhi kebutuhan hidup meski besaran

              pendapatannya  masih  jauh  dari  layak.  Berdasarkan  survei  upah  buruh  Mei  2020  oleh  BPS
              diperoleh catatan bahwa rata-rata upah buruh

              bangunan per hari di perkotaan, misalnya, sebesar Rp89.684 atau lebih dari Rp2 juta sebulan.
              Adapun rata-rata upah buruh tani per hari sebesar Rp55.396 atau lebih dari Rp 1,3 juta per
              bulan dengan 24 hari kerja sebulan.

              Pendekatan sektor informal
              Penciptaan lapangan kerja bagi pekerja rentan dalam era kenormalan baru diperkirakan bisa
              diwujudkan jika pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan melalui pendekatan sektor
              informal. Hal itu mengingat pekerja rentan umumnya berusaha dan bekerja di sektor informal.

              Bagi  yang  berusaha  di  sektor  informal,  pemerintah  memang  telah  meluncurkan  sejumlah
              program, antara lain dengan menyalurkan kredit ultramikro untuk kelompok miskin informal,
              juga memberikan insentif berupa pengurangan atas pajak yang harus dibayarkan pada pekerja
              informal kelompok menengah.

              Namun, pengalaman lalu menunjukkan penyaluran kredit khususnya bagi pekerja informal kerap
              tidak  terserap  secara  optimal.  Ditengarai,  hal  itu  terjadi  karena  ketidaktahuan  dalam
              memperoleh  kredit,  pun  kekhawatiran  atas  ketidakmampuan  dalam  pengembaliannya.
              Sepatutnya,  kelemahan  itu  segera  diperbaiki  dengan  meningkatkan  sosialisasi  dan  bantuan
              teknis dalam penyaluran kredit.

              Ke  depan,  amat  diharapkan  bantuan  untuk  mengembangkan  sektor  informal  dapat  terus
              dilakukan pemerintah. Artinya, bantuan usaha seperti permodalan dan keringanan pajak yang
              harus dibayarkan tidak terhenti ketika pandemi covid-19 nantinya sudah mereda. Dengan

              begitu, sektor ini diharapkan dapat naik kelas ke sektor formal.

                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67