Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 65

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani kali ini mendatangi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, serta
              Kantor Staf Presiden (KSP) pada Jumat (19/6), dan mendapat respon positif dari keduanya.

              Pada  pertemuan  tersebut,  Benny  memaparkan  arah  kebijakan  BP2MI  hingga  2024,  melalui
              sembilan  prioritas  program  BP2MI  yang  meliputi.pertama,  pemberantasan  sindikasi  PMI
              nonprosedural.  Kedua,  penguatan  kelembagaan  dan  reformasi  birokrasi  dalam  rangka
              meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.

              Ketiga,  menjadikan  PMI  sebagai  Very  Very  Important  Person  (VVIP)  dengan  memberikan
              pelayanan  dan  pelindungan  maksimal.  Keempat,  modernisasi  sistem  pendataan  secara
              terintegrasi.

              Kelima,  pembebasan  biaya  penempatan.  Keenam,  pembenahan  penempatan  PMI  seaba-sed
              yakni awak kapal niaga migran dan awak kapal perikanan migran. Ketujuh. penguatan skema
              penempatan PMI dalam rangka peningkatan penempatan PMI terampil dan profesional.

              Kedelapan, pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi PMI dan keluarganya di dalam dan luar
              negeri.  Kesembilan,  peningkatan  sinergi  dan  koordinasi  multi-stakeholder  terkait  tata  kelola
              penempatan dan perlindungan PMI.

              Sekretaris  Umum  PP  Muhammadiyah.  Abdul  Mu'ti  menyatakan  siap  mendukung  terobosan
              revolusioner  BP2MI  untuk  melawan  masalah  serius  terkait  sindikasi  pengiriman  PMI
              nonprosedural.  "Tidak  hanya  karena  negara  harus  melindungi  warganya,  tetapi  juga  ini
              merupakan marwah bangsa," jelas Benny dalam siaran persnya, Senin (22/6).

              Benny mengatakan, ia juga telah diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk sikat
              tuntas  sindikasi  penempatan  PMI.  serta  diminta  untuk  segera  membentuk  Satuan  Tugas
              Pemberantasan      Sindikasi   PMI     Nonprosedural    yang     akan    melibatkan    unsur
              Kementerian/Lembaga Terkait dan unsur Penegak Hukum.

              Pada 2019, lanjut Benny, 3,7 juta PMI yang terdaftar dalam sistem BP2MI telah menyumbang
              devisa negara sebesar Rp 159.6 Triliun. Namun, data dari World Bank menyatakan ada 9 juta
              PMI yang bekerja di luar negeri.

              "Berarti  ada  selisih  5,3  juta  PMI  yang  bekerja  di  luar  negeri  yang  tidak  terdaftar.  Jadi  bisa
              dibayangkan remitansi yang seharusnya didapatkan oleh negara dengan selisih angka tersebut,
              artinya negara telah banyak dirugikan oleh para sindikasi. Untuk itu, target kami adalah angka
              remitansi naik, tetapi sindikasi pengiriman PMI nonprosedural menurun." tegas Benny. (E-8j



























                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70