Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 29

KSPI DORONG DPR TINJAU ULANG UU CIPTA KERJA

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  telah  mengirimkan  surat  ke  DPR  terkait
              permohonan  peninjauan  ulang  atas  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  yang  disahkan  pada  rapat
              paripurna 5 Oktober lalu. KSPI dan beberapa serikat buruh lainnya akan menggelar demonstrasi
              besar-besaran yang dipusatkan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, awal November mendatang.
              Presiden KSPI, Said Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (21/10/-2020), menyebut
              legislative review bisa dilakukan karena memiliki dasar hukum yakni UUD 1945 dan UU Nomor
              15  Tahun  2015  tentang  Perubahan  atas  UU  Nomor  12  Tahun  2011  tentang  Pembentukan
              Peraturan Pemndang-Undangan.

              "Sudah kami kirim surat resmi KSPI kepada sembilan fraksi di DPR. Isi surat itu adalah tentang
              permohonan buruh dalam hal ini termasuk KSPI, meminta kepada anggota DPR melalui fraksi
              untuk melakukan legislative review," kata Iqbal.

              Lewat surat tersebut, KSPI juga mempertanyakan keberpihakan DPR pada publik. Secara khusus,
              Said Iqbal juga berharap kepada Fraksi PKS dan Demokrat di DPR yang sebelumnya menyatakan
              menolak omnibus law UU Cipta Kerja untuk mengambil inisiatif melakukan legislative review.
              "PKS dan Demokrat kalau memang benar menolak UU Cipta Kerja harusnya ambil inisiatif, jangan
              berlindung di balik aksi massa, kami harap tidak begitu. Dua fraksi ini, kalau menolak ambil
              langkah konstitusional," kata Iqbal.

              Said Iqbal menyatakan KSPI dan beberapa serikat buruh lainnya akan menggelar demonstrasi
              besar-besaran yang dipusatkan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Aksi ini akan dilakukan saat
              sidang paripurna pertama DPR usai reses. Sejak 6 Oktober DPR dalam masa reses dan kembali
              menggelar sidang pada 8 November 2020. "Tuntutannya hanya satu, lakukan legislative review.
              Uji  ulang  dengarkan  suara  rakyat  dan  buruh  yang  meluas.  Jangan  semua  buang  badan  ke
              Presiden atau pemerintah atau ke MK. DPR mulai dulu dengan legislative review," ucap dia.

              Unjuk rasa

              Menurut  Iqbal,  aksi  unjuk  rasa  tersebut  akan  dilakukan  juga  massa  buruh  di  sekitar  200
              kabupaten/kota di 20 provinsi. Dia berharap, DPR tidak kucing-kucingan lagi. Iqbal menyatakan
              KSPI bersama serikat buruh lain juga tengah mempersiapkan gugatan atau judicial review UU
              Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi (MK). KSPI akan menempuh dua jalan yakni uji materi dan
              uji formal.
              "Gugatan  materielnya  kami  gugat  di  klaster  ketenagakerjaan,  uji  materinya  di  klaster
              ketenagakerjaan. Kedua ada gugatan uji formil. Berarti semua UU omnibus law tersebut akan
              digugat, apakah terjadi cacat formil," ujar dia.

              Menurut Said Iqbal, KSPI sebelumnya tergabung dalam tim teknis pembahasan UU Cipta Kerja
              yang dibentuk oleh pemerintah. Namun, mereka mundur karena menolak aturan yang dianggap
              tidak memperhatikan kepentingan buruh.

              Selain itu, dia menyatakan kekecewaan terhadap perubahan yang terjadi dalam UU itu setelah
              masuk ke Panitia Kerja (Panja) Badan Legislasi (Baleg) DPR karena tidak mendengarkan aspirasi
              buruh  yang  menentang  masuknya  klaster  ketenagakerjaan  di  dalam  UU  itu  atau  tetap
              mempertahankan UU Ketenagakerjaan. (Muhammad Irfan)***

              caption:

              MASSA dari KSP1 berunjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/10/2020).
              Aksi tersebut untuk menolak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja *




                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34