Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 25

UMP DKI JAKARTA 2021TIDAK NAIK

              KETUA  Umum  DPD  Hippi  Provinsi  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang  memperkirakan  upah
              minimum  provinsi  (UMP)  DKI  tidak  akan  mengalami  kenaikan.  Menurutnya,  hal  ini  sebagai
              dampak wajar dari kondisi perekonomian di tengah pandemi covid-19 yang terpukul berat.

              "Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 terkontraksi minus 2%. Di sisi
              lain, infl asi tahunan berdasarkan data Bank Indonesia sampai dengan Oktober sebesar 1,41%.
              Dengan data pertumbuhan ekonomi dan inflasi 2020, kenaikan UMP 2021 diperkirakan 0%," kata
              Sarman dalam keterangan resminya, kemarin.

              Menurutnya,  pandemi  covid-19 telah  memukul dunia  usaha  sehingga membuat  banyak  UKM
              yang  tutup,  terjadinya  PHK,  pekerja  dirumahkan,  cash  flow  pengusaha  yang  semakin
              mengkhawatirkan, dan akhirnya daya beli masyarakat menurun.

              "Di sisi lain, kondisi dunia usaha saat ini juga sangat tidak memungkinkan UMP dinaikkan. Beban
              pengusaha sudah sangat berat, bisa mampu bertahan selama pandemi ini saja disebutnya sudah
              bersyukur. Jika UMP dinaikkan, akan sangat memukul pengusaha dan mendorong pengusaha
              semakin terpuruk," ungkapnya.

              Adapun jika terdapat sektor-sektor tertentu yang memungkinkan menaikkan UMP, seperti sektor
              telekomunikasi dan kesehatan, dapat dirundingkan secara bipartite. Namun, secara umum dia
              menilai kondisi pelaku usaha saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Sarman berharap agar
              serikat pekerja atau buruh dapat memahami kondisi ini.

              Penetapan UMP tahun berikutnya dilakukan setiap 1 November. Dengan demikian, kenaikan UMP
              2021 akan resmi ditetapkan pada akhir Oktober dan diumumkan serentak pada 1 November
              2020.

              Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz menilai tidak naiknya UMP DKI merupakan opsi yang tepat
              dilakukan di tengah pandemi ini. Hal itu untuk membuat dunia usaha tetap bertahan dan tidak
              melakukan pengurangan karyawan. "Mari kita berdoa agar pandemi ini segera berakhir sehingga
              tahun depan iklim usaha membaik dan UMP bisa dinaikkan," kata Abdul.

              Menurutnya,  Pemprov  DKI  harus  mengatur  keseimbangan  antara  kesejahteraan  buruh  dan
              kelangsungan usaha. Pasalnya, di situasi pandemi ini, resesi sudah menghantui dan dunia usaha
              mengalami pukulan berat.

              Sementara itu, pengamat ekonomi dari The Indonesian Institute, M Rifki Fadilah, menilai opsi ini
              merupakan keputusan berat yang harus diambil.

              Namun, Rifki menggarisbawahi meski UMP tidak dinaikkan, pengusaha harus tetap memastikan
              kesejahteraan  karyawan  dengan  memastikan  fasilitas  kebutuhan  dasar  pekerja.  Fasilitas  itu,
              seperti fasilitas penunjang kesehatan, kenyamanan saat bekerja, serta suasana lingkungan kerja
              yang kondusif untuk karyawan.

              "Meski gaji tidak naik, tetap karyawan disejahterakan melalui jalur lain. Jadi, meski tidak ada
              kenaikan gaji, karyawan masih tetap bisa merasakan bentuk kesejahteraannya lewat jalur yang
              lain," jelasnya. (Hld/J-1).










                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30