Page 83 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 83

Namun hal ini belum dikomunikasikan ke masyarakat sehingga menimbulkan demo yang berhari-
              hari.


              MOELDOKO SEBUT UU OMNIBUS LAW BAKAL DINIKMATI CALON PEKERJA

              Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) RI Moeldoko membeberkan sikap pemerintah terkait demo
              berjilid-jilid yang dilakukan kelompok masyarakat dan mahasiswa beberapa waktu terakhir. Kata
              Moeldoko, sedianya Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja ( UU Ciptaker ) nantinya akan
              dinikmati  oleh  mahasiswa  dan  kelompok  masyarakat  pekerja.  Namun  hal  ini  belum
              dikomunikasikan ke masyarakat sehingga menimbulkan demo yang berhari-hari.

              "(UU Omnibus Law bakal) Membuka investasi yang sangat luas maka pekerjaan akan dibuka.
              Dan  siapa  yang  menikmati?  Tentu  anak  anak  saya  yang  saat  ini  berada  di  jalanan,"  kata
              Moeldoko dalam rekaman yang disebarkan oleh KSP, Rabu (21/10).

              "Kalau  mereka  difahamkan  tentang  hal  ini  mereka  pasti  tidak  akan  turun  ke  jalan  karena
              pemerintah sungguh pikirkan nasib mereka ke depan," lanjut Moeldoko.

              Dijelaskan Moeldoko bahwa dasar pembentukan UU Omnibus Law ialah bonus demografi yang
              dimiliki oleh pemerintah. Kemudian tingkat pengangguran serta jumlah pekerja yang terdampak
              COVID-19 terus meningkat. Ia membeberkan kondisi Indonesia yang memiliki angkatan baru
              siap kerja sebesar 2,9 juta per tahun. Kemudian terdapat pengangguran sekitar 3,5 juta karena
              pandemi Covid-19. Angka ini juga ditambah dengan pengangguran yang sebelumnya sudah ada
              sebesar 6,5 juta orang.

              "Kondisi  ini  adalah  kondisi  riil  yang  harus  diselesaikan  oleh  pemerintah.  Karena  tujuan
              pemerintah  yang  kedua  dalam  rangka  prosperity  kesejahteraan  umum  memajukan
              kesejahteraan umum inilah tugas yang ada dalam konstitusi," beber dia.

              Adapun  tugas pemerintah,  ujar  Moeldoko,  ialah  menciptakan  lapangan  pekerjaan  bagi  calon
              pencari  kerja.  Karena  itu  juga,  pemerintah  menyiapkan  kartu  pra  kerja  yang  baru-baru  ini
              dibagikan ke masyarakat.

              Salah  satu  cara  pemerintah  untuk  membuka  lapangan  pekerjaan  ini,  ujar  Moeldoko,  ialah
              menerima investasi dari pengusaha. Sementara investasi hanya akan datang jika ada kepastian
              dari  pemerintah.  Ada  sejumlah  kepastian  yang  dibutuhkan  pengusaha  menurut  Moeldoko
              sehingga menanamkan investasi. Pertama, keadilan dan stabilitas politik, kepastian regulasi dan
              penyederhanaan regulasi.

              "Untuk itu kita bekerja keras bagaimana stabilisasi politik dan keamanan percaya dengan baik
              agar tidak takut orang datang ke sini. Kepastian dari mana dari regulasi untuk itu pemerintah
              dalam hal lima arahan presiden bagaimana melakukan penyederhanaan regulasi ini dijalankan.
              Semuanya dalam rangka investasi terpenuhi dengan baik," jelas Moeldoko.

              Keadaan ini, dijelaskan Moeldoko terangkum dalam UU Omnibus Law. Karenanya pemerintah
              mengeluarkan Omnibus Law dan menyederhanakan setiap aturan yang dianggap berbelit-belit.
              Pemerintah juga melakukan harmonisasi peraturan agar tidak ada yang tumpang tindih. Dengan
              begitu diharapkan investasi bisa masuk dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
              Indonesia.

              "Bagaimana  kita  mengharmonisasikan  agar  perundang  undangan  yang  begitu  banyak  bisa
              tertata  dan  terharmonisasi  dengan  baik.  Tujuannya  buat  apa  untuk  memberikan  kepastian
              kepada siapa kepada siapa pun yang ingin berusaha di Indonesia," tutup dia. (ctr/ain).


                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88