Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 22
Dalam beleid yang diteken pada 26 Oktober 2020 itu, Ida menerangkan pandemi covid-19
berdampak pada kondisi perekonomian dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak
pekerja/buruh termasuk dalam membayar upah.
Sementara, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar
upah minimum 2021 tetap naik. Bahkan, menurutnya, kenaikan upah idealnya sebesar 8 persen
berdasarkan perhitungan kenaikan upah rata-rata selama tiga tahun terakhir.
"Dalam rangka memberikan perlindungan dan kelangsungan bekerja bagi pekerja/buruh serta
menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian terhadap penetapan upah minimum
pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19," ujar Ida.
Selanjutnya, Ida meminta gubernur untuk melaksanakan penetapan upah minimum setelah
tahun 2021 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan, formula penentuan kenaikan upah minimum didapat dari hasil pertambahan inflasi
dan pertumbuhan ekonomi.
Pada 2020, upah minimum ditetapkan sebesar 8,51 persen yang berasal dari pertumbuhan
ekonomi 5,12 persen dan inflasi 3,39 persen.
Untuk tahun depan, apabila merujuk pada formula itu, upah minimum tidak naik atau maksimal
kenaikan sekitar 3,1 persen. Proyeksi ini berasal dari perkiraan pertumbuhan ekonomi dari
pemerintah sebesar 0,6 persen sampai minus 1,7 persen dan inflasi di bawah 2,5 persen.
Sementara, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta agar
upah minimum 2021 tetap naik. Bahkan, menurutnya, kenaikan upah idealnya sebesar 8 persen
berdasarkan perhitungan kenaikan upah rata-rata selama tiga tahun terakhir.
"Di mana seiring dengan penolakan omnibus law, buruh juga akan menyuarakan agar upah
minimum 2021 tetap naik, sehingga aksi-aksi akan semakin besar," ungkap Said beberapa
waktu lalu.
(sfr).
21