Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 31
Ditegaskannya, UU ini tidak saja menguntungkan para pengusaha tapi juga para pekerja. Saat
pandemi Corona terjadi, perekonomian nasional sangat terdampak. Lewat UU Ciptaker, solusi
bisa didapatkan.
Berapa banyak pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), karena perusahaan
tempatnya bekerja gulung tikar.
Sekali lagi, kata politisi Partai Golkar itu, UU Ciptaker jadi jawaban atas semua persoalan
tersebut. Sebaliknya, UU Ciptaker akan membuka lapangan kerja yang lebih luas, seiring
banyaknya investasi yang masuk.
Bila tak ada UU Ciptaker, Indonesia akan jauh tertinggal dari negara-negara lain, sebut saja
Thailand dan Malayasia.
Di Malaysia, sebut Firman, pemerintahnya juga sedang mewacanakan omnibus law.
Disebutkannya, setiap tahun muncul 2,9 juta angkatan kerja baru. Sementara yang kehilangan
pekerkjaan mencapai 3,5 juta orang dan pengangguran sekitar 6,9 juta orang. Ini jadi masalah
masa depan.
"Kalau tidak ada investasi bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja. Indonesia penduduknya
besar dan bila negara tidak mampu menyediakan lapangan kerja, ya rakyatnya mau kerja di
mana? Logika berpikirnya kita bawa ke situ," tuturnya.
Ini tentu membahagiakan para pelalu UMKM. Kini, tak perlu berbelit- belit mengurus izin usaha.
UU Ciptaker telah menyederhanakan regulasi.
"Kita sudah over regulasi dan harus ada penyederhanaan. Ini terobosan yang pertama kali kita
lakukan. Jadi ini memang sebuah keberanian untuk metode Omnibus Law ini," imbuhnya.
30