Page 371 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 371

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memprediksi Presiden Joko
              Widodo akan menandatangani UU Ciptaker pada 28 Oktober 2020.



              TOLAK CIPTAKER, BURUH GELAR AKSI SERENTAK NASIONAL 2 NOVEMBER

              Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) akan menggelar
              aksi  di  depan  gedung  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  pada  2  November  2020.  Aksi  tersebut
              merupakan aksi serentak nasional buruh yang sejak awal menolak UU Ciptaker.

              Aksi itu bersamaan dengan penyerahan berkas Judicial Review Omnibus Law UU Cipta Kerja
              (Ciptaker).

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memprediksi Presiden Joko
              Widodo akan menandatangani UU Ciptaker pada 28 Oktober 2020.

              "Bilamana UU Cipta Kerja ditandatangani presiden dan sudah ada nomornya, maka KSPI dan
              beberapa serikat buruh akan melakukan aksi serentak nasional untuk menolak UU Cipta Kerja,"
              kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10).

              Di Jakarta, kata dia, aksi akan melibatkan puluhan ribu buruh dan dipusatkan di Mahkamah
              Konstitusi dan Istana, dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 November 2020.

              "Sebelumnya saya mengatakan tanggal 1 November 2020. Ternyata tanggal satu adalah hari
              Minggu, jadi yang benar adalah 2 November, hari Senin," kata Said Iqbal.


              KSPI memperkirakan, Presiden akan menandatangani UU Cipta Kerja dan penomoran paling
              lambat 28 Oktober. Sementara tanggal 29 - 31 Oktober ada libur panjang, sehingga KSPI, KSPSI
              AGN, dan 32 federasi/konfederasi serikat buruh akan menyerahkan berkas judicial review ke
              Mahkamah Konstitusi pada tanggal 2 November 2020.

              Pada saat penyerahan berkas judicial itulah, buruh melakukan aksi nasional dengan tuntutan
              agar Mahkamah Konstitusi membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan meminta Presiden
              untuk mengeluarkan Perpu untuk membatalkan UU Cipta Kerja tersebut.

              "Aksi nasional buruh pada 2 November tersebut dilakukan serempak di 24 provinsi dan 200
              kabupaten/kota  yang  diikuti  ratusan  ribu  buruh.  Sedangkan  aksi  di  Istana  dan  Mahkamah
              Konstitusi diikuti puluhan ribu buruh," kata Said Iqbal.

              Selain itu, KSPI juga akan melakukan aksi nasional serempak di 24 provinsi pada tanggal 9 - 10
              November  yang  diikuti  ratusan  ribu  buruh  dengan  tuntutan  DPR  RI  harus  melakukan
              pencabutan omnibus law UU Cipta Kerja melalui proses legislative review sesuai mekanisme
              UUD 1945 pasal 20, 21, dan 22A serta UU PPP.

              Selain  meminta  pencabutan  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja,  dalam  aksi  pada  tanggal  9-10
              November 2020 juga akan disampaikan tuntutan buruh lainnya yaitu meminta kenaikan upah
              minimum  2021  sebesar  8%  di  seluruh  Indonesia  dan  menolak  tidak  adanya  kenaikan  upah
              minimum 2021.




                                                          370
   366   367   368   369   370   371   372   373