Page 87 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 87

AJI TERIMA LAPORAN PERUSAHAAN MEDIA LAKUKAN PENUNDAAN GAJI HINGGA
              PHK SEPIHAK
              Sekretaris  Jenderal  Aliansi  Jurnalis  Independen  (AJI)  Revolusi  Riza  menyatakan  pihaknya
              menerima  laporan  sejumlah  perusahaan  media  melakukan  penundaan  pembayaran  gaji,
              pemotongan gaji, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak terhadap karyawannya. Hal
              itu dikarenakan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19.

              Selain itu, AJI juga menerima laporan sejumlah perusahaan media besar di Ibu Kota menunda
              pembayaran  gaji,  tunjangan  hari  raya  (THR)  karyawan,  serta  memotong  gaji  karyawan.
              Padahal, kata Riza, para jurnalis ada yang diharuskan turun ke lapangan saat pembatasan sosial
              diberlakukan.

              "Dahsyatnya pukulan pandemi tentu dirasakan semua pihak, namun demikian krisis ini tidak
              bisa dijadikan alasan bagi perusahaan-perusahaan media untuk bertindak sewenang-wenang
              kepada karyawannya," ujar Riza dalam keterangan persnya, Senin (26/10/2020).
              AJI sendiri mencatat setidaknya sudah 242 jurnalis dan pekerja media dinyatakan positif Covid-
              19  dalam  rentang  Maret  hingga  September  2020.  Alih-alih  mendapat  perlindungan  dari
              perusahaan, beberapa jurnalis dan pekerja media justru semakin terampas hak-haknya.

              Untuk itu, AJI meminta agar perusahaan media menghentikan praktik-praktik penundaan gaji,
              pemotongan gaji, dan PHK sepihak di tengah pandemi corona. Riza juga mengingatkan agar
              perusahaan media menghentikan PHK yang tidak sesuai ketentuan UU Nomor 13 Tahun 2003.

              "Karena Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja belum siap diterapkan saat ini, maka seluruh
              proses    sengketa    ketenagakerjaan     tetap   wajib    menggunakan      Undang-Undang
              Ketenagakerjaan," jelas dia.

              Adapun hal tersebut disampaikan Riza karena ada perusahaan media yang menawarkan paket
              pengunduran  diri  secara  sukarela  dengan  kompensasi  1  PMTK  (Peraturan  Menteri  Tenaga
              Kerja). Ada pula yang menawarkan uang PHK sebesar 1,5 PMTK dimana ini masih di bawah
              ketentuan normatif UU Ketenagakerjaan sebesar 2 PMTK.

              Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

              AJI turut menyoroti para jurnalis dan pekerja media yang diberhentikan oleh perusahaannya,
              namun kemudian dipekerjakan kembali. Sayangnya, mereka dipekerjakan sebagai karyawan
              berstatus kontrak dengan durasi kerja beragam atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

              "Hentikan praktik-praktik efisiensi sepihak di perusahaan yang merugikan atau tidak menghargai
              martabat karyawan, seperti PHK yang ditindaklanjuti dengan mempekerjakan kembali karyawan
              dengan status PKWT," tutur Riza.
              Dia menilai seharusnya di masa pandemi corona, perusahaan media membangun komunikasi
              dialogis dengan seluruh karyawan untuk mencari solusi-solusi terbaik bagi semua pihak. Bukan
              dengan melakukan PHK sepihak.

              "Hargai karyawan sebagai aset berharga perusahaan. Sebesar apa pun perusahaan tidak akan
              bergerak jika tidak ditopang oleh individu-individu karyawan sebagai 'sel-sel'nya," kata Riza.









                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92