Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 97

Ringkasan

              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan penerimaan
              warga  negara  menjadi  Pegawai  Negeri  Sipil  (PNS)  tidak  bisa  dijadikan  solusi  mengatasi
              pengangguran.  Angka  15  juta  orang  pengangguran  itu  merupakan  akumulasi  dari  angka
              pengangguran saat ini mencapai 7 juta jiwa, ditambah angka tenaga kerja terkena Pemutusan
              Hubungan Kerja akibat pandemi COVID-19 mencapai 5 juta jiwa dan jumlah angkatan kerja per
              tahun mencapai 3 juta jiwa.



              BKPM: PENERIMAAN PNS TAK BISA JADI SOLUSI ATASI PENGANGGURAN

              Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan penerimaan
              warga  negara  menjadi  Pegawai  Negeri  Sipil  (PNS)  tidak  bisa  dijadikan  solusi  mengatasi
              pengangguran.

              "Kami meyakini bahwa untuk mencipta lapangan kerja untuk pengangguran mencapai 15 juta
              (jiwa)  itu,  tidak  mungkin  dengan  penerimaan  PNS,  enggak  mungkin.  Swasta  harus  masuk,
              caranya dengan investasi," kata Bahlil di Jakarta, Senin.

              Angka 15 juta orang pengangguran itu merupakan akumulasi dari angka pengangguran saat ini
              mencapai 7 juta jiwa, ditambah angka tenaga kerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja akibat
              pandemi COVID-19 mencapai 5 juta jiwa dan jumlah angkatan kerja per tahun mencapai 3 juta
              jiwa.

              "Dapat  dari  mana  datanya,  dapat  dari  beberapa  asosiasi.  Dari  Himpunan  Pengusaha  Muda
              Indonesia  (Hipmi),  dari  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin),  dari  Gabungan  Pelaksana
              Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Jadi total sekarang kondisi total orang yang mencari
              pekerjaan kurang lebih 15 juta (jiwa)," kata Bahlil.

              Namun, muncul pertanyaan berapa banyak serapan penerimaan PNS, ditambah TNI/ Polri, dan
              BUMN bisa berdampak mengurangi angka 15 juta pengangguran tersebut.

              "Karena  perintah  pasal 27  ayat  (2)  Undang-Undang  Dasar  1945  adalah  Negara  hadir  harus
              memberikan lapangan pekerjaan yang layak untuk warganya, kan begitu," kata Bahlil.

              Bahlil mengatakan total serapan penerimaan TNI/ Polri dan PNS terhadap tenaga kerja hanya
              berkisar  400.000  sampai  500.000.  Kalau  hanya  itu  yang  diandalkan  untuk  mengatasi
              pengangguran, maka ada 14.500.000 jiwa lagi yang belum mendapatkan pekerjaan.

              Kemudian menjadi ironi, kata Bahlil, dimana Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi
              pada 2030. Artinya, dominasi penduduk di Indonesia pada tahun 2030 adalah usia produktif.

              Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengaku pernah melakukan survei terhadap harapan pekerjaan
              5,7 juta mahasiswa strata 1 dari Aceh sampai Papua baik perguruan tinggi swasta maupun
              negeri pada tahun 2015.

              "Hasil surveinya mengatakan bahwa 83 persen dari mereka itu ingin jadi karyawan. 14 persen
              ingin jadi pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat ( Non-Government Organization / NGO) sama
              politisi. Tiga persen itu ingin jadi pengusaha ( entrepreneur )," kata Bahlil.
                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102