Page 184 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 184

Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan
              pekerja terdampak pandemi di Tanah Air jumlahnya diestimasi tidak sampai 8 juta orang jika
              pengawas ketenagakerjaan melakukan pendataan secara langsung.

              "Menurut perkiraan OPSI, kalau Kemenaker mendata langsung, jumlah tenaga kerja terdampak
              selama PPKM mungkin hanya separuh dari 8 juta orang yang ditargetkan. Selain penyaluran
              lebih tepat sasaran karena pemerintah akan mendapatkan data primer, penggunaan anggaran
              juga bisa lebih efisien," kata Timboel, Kamis (22/7/2021).

              Dengan kata lain, sambungnya, anggaran yang dialokasikan untuk subsidi gaji hanya diperlukan
              separuhnya, atau Rp4 triliun. Alhasil, sisa dana bisa digunakan jika pemerintah nantinya masih
              harus menyalurkan subsidi upah kepada tenaga kerja terdampak.

              Dia menambahkan penggunaan data BPJS Ketenagakerjaan secara tunggal dengan acuan gaji
              di bawah Rp3,5 juta tidak menjamin penyaluran subsidi upah tepat sasaran. Sebab, jumlah gaji
              pokok  karyawan  yang  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan  bisa  berbeda dengan  besaran  take
              home pay .

              Artinya, pekerja yang terdaftar memiliki gaji pokok Rp3,5 juta di BPJS Ketenagakerjaan belum
              tentu terdampak secara pendapatan akibat pelaksanaan PPKM. Pemerintah pun diminta untuk
              lebih cermat dalam mengumpulkan data pekerja terdampak.
              Selain  itu,  di  luar  data  BPJS  Ketenagakerjaan,  jika  pemerintah  menyalurkan  subsidi  upah
              menggunakan acuan gaji Rp3,5 juta, pekerja dengan besaran gaji tersebut jumlahnya saat ini
              bisa mencapai 16-20 juta orang.

              Dengan jumlah tersebut, maka anggaran subsidi upah yang ditetapkan pemerintah senilai Rp8
              triliun bisa dikatakan tidak cukup untuk dapat mencakup seluruh pekerja di Tanah Air.

              Pemerintah pun diharapkan bisa lebih proaktif dalam mengumpulkan data pekerja yang benar-
              benar terdampak menggunakan perangkat yang tersedia. Dengan demikian, pemerintah bisa
              memeroleh data primer yang kemudian disimpan di database Sistem Informasi Ketenagakerjaan
              (Sisnaker).

              "Pemerintah mestinya mengumpulkan data pekerja terdampak sejak menyalurkan subsidi upah
              tahun lalu, sehingga tahun ini harusnya sudah ada data primer di Sisnaker. Jadi, penyaluran
              bukan  berdasarkan  gaji,  tapi  benar-benar  berdasarkan  dampak  yang  dirasakan  pekerja,"
              tegasnya.


























                                                           183
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189