Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 288

Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  bahwa  kebijakan  BSU  dikeluarkan  untuk
              mencegah  pengusaha  memutuskan  hubungan  kerja  dengan  pekerjanya,  serta  membantu
              pekerja yang dirumahkan.



              CEGAH PHK, PEMERINTAH LUNCURKAN BANTUAN SUBSIDI UPAH BAGI PEKERJA

              Pemerintah memastikan akan mengeluarkan kebijakan pemberian Bantuan Subsidi Upah (BSU)
              bagi  pekerja/buruh  tahun  ini.  Bantuan  diharapakan  dapat  mencegah  terjadinya PHK  sebagai
              akibat pandemi Covid-19.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan  bahwa  kebijakan  BSU  dikeluarkan  untuk
              mencegah  pengusaha  memutuskan  hubungan  kerja  dengan  pekerjanya,  serta  membantu
              pekerja yang dirumahkan.
              "Pemberian BSU diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat kesejahteraan
              pekerja/buruh. Adanya BSU juga diharapkan mampu membantu meringankan beban pengusaha
              untuk dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi Covid-19," kata Menaker Ida melalui
              keterangan tertulis, Rabu (21/7/2021).

              Dengan adanya BSU ini Menaker Ida berharap beban perusahaan dapat berkurang, sehingga
              pengusaha dan pekerja/buruh dapat terus melakukan dialog sosial bipartit guna mencari solusi
              bersama di tengah pandemi.
              "Melalui BSU ini, kita berharap hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di perusahaan
              terjaga. Sehingga sekali lagi, PHK dapat terhindarkan," katanya.

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai kurang lebih 8 juta orang dengan kebutuhan
              anggaran sebesar Rp8 Triliun. "Jumlah ini masih berupa estimasi mengingat proses screening
              data yang sesuai dengan kriteria di atas masih dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujar Ida.

              BSU  akan  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  yang  menetapkan
              Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah/Upah Bagi Pekerja Buruh Dalam
              Penanganan Dampak Corona Virus Disease (Covid-19) dan PPKM 2021.

              Adapun, kriteria kerja/buruh yang mendapat BSU di antaranya warga negara Indonesia (WNI),
              pekerja/buruh penerima upah, dan terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang
              masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  dipilih  sebagai  sumber  data,  mengingat  saat  ini  data  BPJS
              Ketenagakerjaan dinilai paling akurat dan lengkap. Sehingga akuntabel dan valid dipergunakan
              oleh Pemerintah sebagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran," kata
              Menaker Ida.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di Zona PPKM IV sesuai dengan
              instruksi  Menteri  Dalam  Negeri  Nomor  20  Tahun  2021  juga  Nomor  23  Tahun  2021  tentang
              Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  Berbasis  Mikro  dan  Mengoptimalkan  Posko
              Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

              Kriteria selanjutnya adalah peserta yang membayar iuran dengan besaran iuran yang dihitung
              berdasarkan  upah  di  bawah  Rp3,5  juta  sesuai  upah  terakhir  yang  dilaporkan  pemberi  Kerja
              kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              "Dalam  hal  pekerja  bekerja  di  wilayah  PPKM  yang  UMK-nya  di  atas  Rp3,5  juta  maka
              menggunakan UMK sebagai batasan kriteria upah," ujar Ida.


                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293