Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 138

"Kami  perlu  melakukan  akselerasi  pembangunan  SDM  melalui  pelatihan  vokasi  di  BLK-BLK
              Komunitas  ini,"  tegas  Menteri  Ketenakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah, dalam  siaran  persnya,
              Senin (31/8).

              Menaker menyatakan, akselerasi pembangunan SDM diperlukan guna mengejar ketertinggalan
              Human  Development  Index  (HDI)  dari  negara  lain.  Sebagai  informasi,  berdasarkan  Human
              Development Report tahun 2019, rangking SDM Indonesia masih menempati urutan ke-111 dari
              189  negara.  "Indonesia  berada  di  bawah  Singapura  yang  menempati  posisi  ke-9,  Brunei
              Darussalam posisi ke-43, Malaysia posisi ke-61, dan Thailand posisi ke-77. Pembangunan  BLK
              komunitas  untuk mengejar ketertinggal ini," ujarnya.

              Untuk itu, kata Ida, mau tidak mau Indonesia harus melakukan akselesari pembangunan SDM.
              Salah satu short cut akselesari yang diambil  Kemnaker  adalah membangun BLK Komunitas.
              BLK Komunitas telah dicanangkan Kemnaker sejak tahun 2017. Hingga tahun 2019, Kemnaker
              telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

              "Untuk  tahun  2020  Kemnaker  memasang  target  pembangunan  seribu  BLK  Komunitas  yang
              dilakukan secara bertahap," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

              Adapun penandatanganan perjanjian kerja bersama 50 lembaga kali ini, lanjut Ida, merupakan
              bagian dari pembangunan BLK Komunitas Tahap II Tahun 2020. Nantinya, ke-50 lembaga akan
              menerima bantuan pembiayaan pembangunan 1 unit gedung  workshop  dan bantuan peralatan
              pelatihan vokasi untuk 1 kejuruan. Nilai bantuan mencapai Rp 1 miliar untuk 1 lembaga.

              "Perjanjian  kerja  bersama  itu  kami  bikin  bertahap  karena  kami  harus  memenuhi  protokol
              kesehatan.  Jadi  protokol  kesehatan  jalan,  penandatanganan  perjanjian  kerja  bersama  juga
              jalan," jelas Ida.

              Selain  itu,  Ida  juga  menyerahkan  bantuan  perluasan  kesempatan  kerja  kepada  50
              lembaga/kelompok  masyarakat.  Bantuan  berupa  Pengembangan  dan  perluasan  Kesempatan
              kerja Melaui teknologi tepat Guna (TTG), Padat karya, dan penciptaan Wirausaha Baru tenaga
              Kerja Mandiri (TKM).

              "Bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulus industri kecil untuk meningkatkan kreatifitasnya
              dalam memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
              ada di sekitarnya," jelas Ida.

              Selanjutnya, Ida berharap penerima bantuan dapat mengolah kekayaan lokal menjadi produk
              yang memiliki nilai jual di pasar domestik nasional. Sehingga pada akhirnya dapat membantu
              dari segi ekonomi untuk dapat bertahan di masa Covid-19..
























                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143