Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 136

" Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan bahwa pembahasan Rancangan Undang-
              Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  sangat  terbuka  dan  melibatkan  seluruh  pihak  banyak.  Adapun
              beberapa  pihak  dilibitakan  diantatanya  para  pekerja  buruh,  pengusaha,  dan  praktisi  dari
              akademisi dari berbagai keilmuan.

              "Kami  Perlu  menegaskan  bahwa  proses  panjang  pembentukan  RUU  Cipta  kerja  khususnya
              kluster ketenagakerjaan kami memulai kembali mereview kembali kami melibatkan partisipasi
              stakeholder," kata dia dalam webinar di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

              Bahkan,  lanjut  dia,  meskipun  RUU  Cipta  kerja  telah  diserahkan  dan  tengah  dibahas  Dewan
              Perwakilan Rakyat (DPR), Kementerian Ketenagakerjaan bersama-sama dengan unsur pekerja
              buruh dan pengusaha terus melakukan pendalaman atas substansi ketenagakerjaan.

              Pemerintah sangat terbuka atas berbagai masukan yang konstruktif untuk dapat disesuaikan.
              Mengingat  proses  pembahasan  RUU  Cipta  kerja  di  DPR  pastinya  akan  dilakukan  secara
              transparan, demokratis dengan mengedepankan kepentingan nasional.
              "Undang-undang  RUU  yang  sudah  kami  serahkan  kepada  DPR kami  menyadari  betul  bahwa
              betapa  penting  mendengar  kembali  masukan-masukan  dari  seluruh  stakeholder  dan
              Alhamdulillah itu dilakukan dalam beberapa kali pertemuan dilangsungkan dengan suasana yang
              sangat dinamis namun kondisi masing-masing pihak tidak ada hambatan untuk mengungkapkan
              harapan aspirasi semua keinginan," jelas dia.

              Menaker Ida menekankan, bahwa undang-undang ini merupakan jawaban atas persoalan yang
              kita  hadapi saat ini. Pemerintah  berharap  DPR dapat  segera  mengesahkan  RUU  Cipta  kerja.
              Karena  ini  akan  menjadi  suatu  undang-undang  yang  mampu  membentuk  ekosistem
              ketenagakerjaan yang lebih baik.

              Selain itu, RUU Cipta Kerja ini diyakini akan mampu mengakomodir kebutuhan kesempatan kerja
              yang lebih luas, mampu menjaga kelangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan pekerja
              atau buruh, serta mampu mendukung kelangsungan usaha yang berkesinambungan.

              "Saya ingin mengulang bahwa kepentingan mengakomodir kebutuhan kesempatan kerja yang
              lebih luas tapi di situ kami harus jaga kelangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan
              pekerja dan buruh dan mendukung kelangsungan usaha yang berkesinambungan. Jadi tidak
              hanya  kepentingan  perluasan  kesempatan  kerja  saja  tapi  betapa  penting  meningkatkan
              perlindungan  pekerja  dan  buruh  serta  bagaimana  mendukung  kelangsungan  usaha  itu  agar
              berkesinambungan," jelas dia  "Ketiga hal itu yang kami harus akomodasi dalam RUU Cipta kerja
              tidaklah benar sekali lagi kalau hanya berkepentingan untuk kesempatan perluasan kerja dengan
              mendatangkan iklim investasi yang kondusif ketiga-tiganya harus dilakukan secara seimbang,"
              tambah dia.

              Dwi Aditya Putra  Merdeka.com.



















                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141