Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 109

"Posko  THR  yang  dibentuk  pemerintah  melalui  Kemnaker  ini  merupakan  proyek  rutinitas
              tahunan, yang memboroskan keuangan negara lewat APBN. Sudah bertahun-tahun, Posko THR
              di Disnaker Disnaker Pemda hanya diposisikan sebagai Posko pasif yang hanya menunggu di
              laporan masuk," ujar pengamat Ketenagakerjaan Timboel Siregar, di Jakarta.

              Menurut  Sekjen  OPSI  Timbul  Siregar,  dengan  mempromosikan  Posko  THR  secara  pasif,
              menyebabkan persoalan THR terus bergulir setiap tahun. Sehingga Posko THR nampak tidak
              berguna.  Selayaknya,  Posko  THR  bekerja  aktif  dengan  sistem  jemput  bola  ke  perusahaan
              perusahaan. Untuk memastikan perusahaan sudah menyiapkan untuk THR pekerjanya. Sehingga
              pada Hari- 7 uang THR sudah bisa dibayarkan.

              Timbul Siregar menyarankan, agar Posko THR yang mubazir ini diharuskan saja. Menaker bisa
              memerintahkan  seluruh  Pengawas  Naker  untuk  mendatangi  perusahaan-perusahaan.  Untuk
              memastikan anggaran THR para pekerja nya sudah tersedia.

              "Bukan  hanya  dengan  perusahaan,  tetapi  para  Pengawas  juga  harus  berkomunikasi  dengan
              pekerja dan SP/SB. Untuk menjaring masukan dan keluhan pekerja, sehingga Pengawas bisa
              memahami sepenuhnya permasalahan," tandas Timboel.

              Beberapa hari yang lalu, Menaker Ida Fauziyah menyebutkan; Posko THR 2021 bisa diakses
              sekarang  daring  (online)  melalui  www.bantuan.kemnaker.go.id.  Juga bisa  melalui  call  center
              1500 360. Layanan tersebut Posko THR 2021akan ini mulai diberlakukan 20 April hingga 20 Mei
              2021. Selama jam kerja yakni pukul dan 08.00 WIB hingga 15.00 WIB.

              Menurut  Menaker,  Posko  THR  ini  dibentuk  bukan  hanya  di  pusat,  tetapi  juga  di  provinsi,
              kabupaten maupun kotamadya. Dengan harapan agar pelaksanaan koordinasi di pusat maupun
              di daerah menjadi lebih efektif. Bila Posko THR ini berjalan sesuai mekanisme dan ketentuan
              perUndangan, maka para pihak yaitu pekerja degan pengusaha bisa berlangsung baik.

              "Bagi pengusaha yang melanggar pelaksanaan THR Keagamaan, hendaknya Gubernur, Bupati
              dan  Walikota  tak  segan  menjatuhkan  sanksi.  Sesuai  dengan  peraturan  perUndangan  yang
              berlaku," ungkap Menaker.

              Namun  demikian,  kata  Menaker,  pemerintah  memberi  kelonggaran  bagi  perusahaan  yang
              terdampak  pandemi  Covid-19  dan  tidak  mampu  membayar  THR,  bisa  dirundingkan.  Dengan
              catatan;  pengusaha  harus  melakukan  dialog  dengan  pekerja  untuk  mencapai  kesepakatan
              berdasarkan  laporan  keuangan  yang  transparan  dan  dilaporkan  tertulis  kepada  Disnaker
              setempat. [ira].



























                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114