Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 190

"Pemberian THR keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
              kepada pekerja/buruh," jelas Ida dalam konferensi pers virtual mengenai THR Tahun 2021 di
              Jakarta, Senin, 12 April.

              Pembayaran THR keagamaan sesuai PP Nomor 36 Tahun 2021 dan Permenaker Nomor 6 Tahun
              2016, dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal.

              1. Penerima THR keagamaan adalah pekerja/buruh yang sudah memiliki masa kerja 1 bulan
              secara terus menerus atau lebih.

              2.  Penerima  THR  keagamaan  adalah  pekerja/buruh  yang  punya  hubungan  kerja  dengan
              pengusaha  berdasarkan  perjanjian  kerja  waktu  tidak  tertentu  atau  perjanjian  kerja  waktu
              tertentu.

              Besaran atau nominal THR yang diberikan kepada pekerja atau buruh ada ketentuannya sendiri.
              Berikut adalah cara menghitung THR.

              1. Pekerja/buruh dengan masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, besaran THR-
              nya adalah 1 bulan upah.

              2. Pekerja/buruh dengan masa kerja 1 bulan secara terus-menerus, tetapi kurang dari 12 bulan,
              besaran THR diberikan secara proporsional dengan perhitungan ( x 1 bulan upah).

              3. Pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, besaran THR adalah upah 1
              bulan dengan cara hitung berikut.

              Ida  juga  mengatakan  bahwa  ada  sanksi  bagi  pengusaha  atau  perusahaan  terlambat
              membayarkan THR 2021 secara penuh berdasarkan aturan yang berlaku.

              "Terkait denda, pengusaha yang terlambat membayar THR keagamaan kepada pekerja atau
              buruh dikenai denda sebesar 5 persen dari total THR yang harus dibayar sejak berakhirnya batas
              waktu kewajiban pengusaha untuk membayar," terang Menteri Ketenagakerjaan.
              Ada pula sanksi administratif yang diatur dalam PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              Pasal 9 ayat 1 dan 2. Isinya, perusahaan yang tidak membayarkan THR keagamaan kepada
              pekerja/buruh  dalam  kurun  waktu  paling  lambat  7  hari  sebelum  hari  raya  keagamaan  akan
              dikenai sanksi administratif.
              Sanksi tersebut berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara
              sebagian atau seluruh alat produksi, serta pembekuan kegiatan usaha.

              Selain itu, tambah Ida, sanksi administratif dan denda yang diberikan kepada pengusaha atau
              perusahaan  tersebut  tidak  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  atau  perusahaan  mengenai
              pembayaran THR keagamaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

              Selain info mengenai cara menghitung THR tahun 2021, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya
              hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!.














                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195