Page 292 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 292

Pemerintah  gampang  mengubah-ubah  peraturan.  Sementara,  kata  Wahyu,  para  pahlawan
              devisa  itu  kelabakan  mengikuti  dan  menyesuaikannya.  PMI  disibukkan  aneka  persyaratan
              sebelum berangkat dengan biaya tidak sedikit. Mereka yang habis kontraknya dilarang pulang.

              "Bikin himbauan pekerja migran gak mudik tapi gak mikirin mitigasinya saat ada di luar negeri.
              PMI yang kontraknya habis akan menjadi gelandangan di negeri orang. Padahala selama ini tak
              ke mana-mana. Terus harus ke mana mereka. Gajinya bakal habis," ujar Wahyu.

              Di  lain  kesempatan  Kementerian  Ketenagakerjaan  mempersilakan  PMI  berangkat  lagi  secara
              mandiri. Alasannya pemerintah tak punya kebijakan khusus terkait hal itu.

              MigrantCare dan pegiat hak buruh migran lainnya meminta pemerintah membatalkan kembali
              penempatan  PMI  karena  membuat  pekerja  lebih  rentan  dan  membahayakan  keseehatan  di
              tengah pandemi.

              Menteri Ida Fauziyah telah melakukan pertemuan secara daring dengan pihak Taiwan. Ia minta
              penjelasan sekaligus mbahas rencana penempatan kembali PMI.

              Pada Desember 2020 Taiwan menghentikan sementara penempatan PMI setelah ditemukan PMI
              yang kedapatan positip Covid-19.

              Kini pemerintah kembali membuka penempatan PMI demi mendukung percepatan pemulihan
              ekonomi. Alasan lain karena negara pemasok pekerja migran lainnya juga sudah melakukan hal
              yang sama.
              Data di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) ada 88.793 calon PMI yang siap
              berangkat. Mereka berpotensi menyumbang devisa Rp 3,8 triliun. Remitensi tahun 2019 sebesar
              Rp160 triliun dari 3,74 juta PMI.

              Wahyu Susilo menegaskan ketidaksetujuannya terhadap pembukaan penempatan PMI di tengah
              pandemi.

              Semestinya moratorium ini digunakan untuk mengevaluasi tata kelola penempatan PMI demi
              meningkatkan perlindungan mereka.



































                                                           291
   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297