Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 74

kondisi perusahaan memungkinkan, kami membayarkan THR lebih awal, agar bisa digunakan
              para karyawan dan keluarga sebaik-baiknya," kata Direktur Keuangan SSMS, Hartono Jap di
              Jakarta, Selasa (20/4/2021).

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menetapkan Tunjangan Hari Raya (THR) pada hari
              raya Lebaran tahun ini harus dibayar secara penuh dan tepat waktu oleh pengusaha kepada
              para tenaga kerjanya. Kemenaker mewajibkan pembayaran tunjangan hari raya (THR) dilakukan
              secara penuh sepekan sebelum atau pada H-7 Lebaran. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran (SE)
              Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2021 Bagi
              Pekerja atau Buruh di Perusahaan. Kemenaker sudah berdiskusi tripartit nasional dan Dewan
              Pengupahan Nasional serta berkomunikasi intensif dengan para serikat pengusaha dan buruh
              dalam kesepahaman soal THR 2021.

              Hartono, dalam keterangan tertulisnya ini, mengatakan komitmen SSMS melakukan pembayaran
              THR  untuk  karyawan  SSMS  yang  lebih  awal  dari  H-7  Lebaran  tahun  2021  itu  juga
              mengindikasikan  kinerja  keuangan  SSMS  yang  tetap  terjaga  positif.  "Sekaligus  menegaskan
              manajemen  perusahaan  bisa  menjaga  performance  di  tengah  badai  pandemi  Covid-19  yang
              memasuki tahun kedua. Meski kondisi eksternal lumayan berat, perseroan dapat mencetak laba
              menjanjikan," ujar Hartono.

              Perkonomian global di tahun 2020 dihadapkan dengan guncangan keras akibat pandemi Covid-
              19. Bagusnya, karena penyebaran virus yang dikabarkan berasal dari Wuhan, Hubei, China itu,
              tidak  menjadi  halangan  untuk  terus  menjaga  stabilitas  operasional  dan  keuangan  dalam
              meningkatkan performa perusahaan. SSMS mengedepankan sinergi antarlini, sehingga terjalin
              harmonisasi yang membuat perseroan semakin kuat menghadapi situasi sepanjang tahun 2020.

              Emiten  perkebunan  dan  pengolahan  kelapa  sawit  ini,  tetap  mencatatkan  peningkatan
              pendapatan 22,4% sepanjang tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan 2020, pendapatan
              SSMS bertambah dari Rp 3,28 triliun pada 2019 menjadi Rp4,01 triliun pada 2020. Jika ditilik
              lebih  jauh,  laba  bersih  perseroan  tercatat  melesat  ribuan  persen.  Laba  bersih  perseroan  itu
              bahkan meningkat jauh sampai 4.836,9% (yoy). "Laba bersih SSMS pada tahun 2019 hanya Rp
              11,68 miliar. Bandingkanlah dengan keuntungan pada tahun 2020 yang mencapai Rp 576,63
              miliar," ujar Hartono.

              www.swa.co.id.































                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79