Page 313 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2020
P. 313

kewajiban negara mesti berikan perlindungan hak-hak PMI. Bagi Ida, kesempatan bekerja di luar
              negeri masih jadi cita-cita di keterbatasan pekerjaan di Tanah Air.


              BP2MI: RENTAN EKSPLOITASI, PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN MESTI VVIP

              Pekerja migran selama ini dinilai rentan eksploitasi dan terjerat sindikat perdagangan. Maka itu,
              sebagai penyumbang salah satu devisa negara, sudah seharusnya perlindungan kepada pekerja
              migran Indonesia diberikan secara menyeluruh.
              Demikian  disampaikan  Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny
              Rhamdani  dalam  dialog panel  di  Jakarta,  Minggu,  16  Agustus  2020.  Ia menjelaskan  pekerja
              migran  Indonesia  (PMI)  perlu  didukung  dengan  kebijakan  yang  sesuai.  Kata  dia,  perlu  ada
              strategi memberantas sindikasi PMI nonprosedural dan pelindungan menyeluruh bagi PMI.
              "Kami  tidak  bersandiwara,  ini  bukan  sinetron,  kami  bukan  artis.  Karena  ini  semata-mata
              sesungguhnya untuk memerdekakan PMI," ujar Benny.

              Dia  menyinggung  memerdekakan  'PMI  Menuju  Indonesia  Maju'  tak  ingin  hanya  jadi  slogan.
              Menurutnya,  perlindungan  pekerja  migran  Indonesia  mesti diberikan  secara  menyeluruh  dari
              ujung kaki hingga ujung rambut.

              "PMI  banyak  berjasa  bagi  negara  ini  sebagai  pahlawan  devisa.  Karena  itu,  kita  harus  dapat
              memberikan perlakuan layak dengan menempatkan para PMI sebagai warga negara utama atau
              very very important person  (VVIP)," tuturnya.

              Pun, ia menyebut jasa pekerja migran Indonesia menyumbang devisa negara melalui remitansi
              sebesar Rp159,6 triliun. Angka itu berasal dari 3,7 juta pekerja migran Indonesia yang terdaftar
              di Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI).

              "Nilai ini setara dengan sumbangan sektor migas senilai Rp159,7 triliun atau 42,2 persen dari
              target APBN 2019," ujarnya.

              Terkait  itu,  BP2MI  akan  melakukan  koordinasi  dengan  berbagai  pihak  seperti  Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan.  Ia  meminta  kepada  BPJS
              Ketenagakerjaan untuk memperluas perlindungan PMI di luar negeri.
              "Kami juga meminta BPJS Ketenagakerjaan untuk tidak hanya meng-  cover  kecelakaan kerja.
              Kalau tidak mampu, kita akan rekrut asuransi lagi untuk ikut melindungi PMI. Pak Presiden Jokowi
              sudah berpesan agar BP2MI melindungi PMI dari ujung rambut hingga ujung kaki," jelasnya.

              Sementara,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziah  menyampaikan,  PMI  banyak  memberikan
              sumbangsih untuk negara. Maka itu, kewajiban negara mesti berikan perlindungan hak-hak PMI.
              Bagi Ida, kesempatan bekerja di luar negeri masih jadi cita-cita di keterbatasan pekerjaan di
              Tanah Air.
              "PMI bisa mendapatkan upah lebih tinggi sehingga dapat mencukupi keluarganya," ujar Ida.


              Menurut  Ida,  kemerdekaan  bagi  PMI  sudah  seharusnya  terpenuhi  hak-haknya  seperti
              perlindungan. Apalagi sudah ada regulasi yang mendukung hal itu yakni UU Nomor 18 tahun
              2017..






                                                           312
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318