Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 27

Dia  menjelaskan,  pemadanan  tersebut  merupakan  rekomendasi  dari  Komisi  Pemberantasan
              Korupsi (KPK) kepada Kemenaker. Alhasil, jumlah penerima bantuan subsidi gaji termin kedua
              hanya mencapai 11.052.859 orang, dari jumlah penerima sebelumnya sebesar 12,4 juta pekerja.

              "Harus ada pemadanan data, setelah evaluasi termin pertama hingga enam batch itu berbeda
              karena  harus  sesuai  dengan  wajib  pajak,"  kata  Soes  ketika  dihubungi  Kompas.com,  Senin
              (8/12/2020).

              Dari pemadanan data tersebut, sekitar 148.000 penerima diduga termasuk kriteria wajib pajak
              alias berpenghasilan di atas Rp 5 juta. Oleh karenanya, Soes pun menduga ada pemberi kerja
              atau perusahaan yang secara sengaja memanipulasi data pekerja agar menerima subsidi gaji
              sebesar Rp 1,2 juta.

              "Jangan-jangan ada dugaan perusahaan itu mendaftarkan pekerjanya dengan gaji di bawah Rp
              5  juta.  Bisa  jadi,  angka  jumlah  pajaknya  yang  dihapus,"  ujar  dia.  "148.000  orang  itu  perlu
              dilakukan klarifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan yang mengumpulkan data mereka. Ada indikasi
              bisa salah data atau salah orang, itu jadi pihak BPJS Ketenagakerjaan," tambah Soes.

              Kementerian Ketenagakerjaan sebelumnya telah menyalurkan bantuan subsidi gaji termin kedua
              bagi 567.723 pekerja/buruh yang masuk dalam tahap V. Dengan tersalurnya tahap V termin
              kedua ini, maka total penyaluran bantuan subsidi gaji sebanyak 11,052 juta penerima.

              Sedangkan, berdasarkan laporan data per 23 November 2020, bantuan subsidi gaji termin kedua
              telah diterima oleh 5,928 juta pekerja atau buruh.

















































                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32