Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 127

MENAKER TUNGGU ARAHAN SOAL KELANJUTAN BSU BAGI PEKERJA

              KELANJUTAN  program  penyaluran  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU) bagi  pekerja  yang  bergaji  di
              bawah Rp5 juta selama pandemi masih dipertimbangkan pemerintah. Menteri Ketenagakerjaan
              Ida  Fauziah  mengaku  belum  mendapat  arahan  soal  kelanjutan  program  yang  dimulai  pada
              September 2020 itu.

              "Untuk tahun anggaran APBN 2021, kami memang belum menerima perintah untuk menyalurkan
              kembali  program  BSU.  Kami  sudah  punya  hasil  evaluasi  yang  akan  kami  berikan  dan
              dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian," kata Ida dalam keterangan persnya, Senin
              (18/1).

              Ida  menambahkan,  pihaknya  mempertimbangkan  untuk  melanjutkan  program  tersebut  jika
              perekonomian Indonesia belum membaik.

              Di sisi lain, proses penyaluran BSU bagi pekerja maupun buruh telah mencapai Rp29,44 triliun,
              atau 98,91% dari anggaran yang dialokasikan.

              Penyaluran  BSU  dilakukan  dalam  beberapa  tahap  meliputi  termin  I  untuk  12.293.134  orang
              senilai  Rp14,75 triliun  atau  99,51%;  termin  II  tersalurkan  kepada  12.244.169  orang dengan
              realisasi anggaran mencapai Rp14,69 triliun, atau 98,71%.

              "Total penerima BSU secara nasional sebanyak 12.403.896 orang, dengan rata-rata gaji Rp3,12
              juta dan total perusahaan yang pekerjanya penerima bantuan subsidi upah sebanyak 413.649
              perusahaan," kata Ida.

              Dia menambahkan, rekening yang belum dapat tersalurkan diakibatkan beberapa hal seperti
              duplikasi data, nomor rekening yang tidak valid, rekening sudah tutup atau terblokir karena pasif
              dalam jangka waktu yang lama, serta rekening tidak sesuai dengan NIK, dibekukan.
              "Untuk  menyelesaikan  permasalahan  itu,  ada  kendala  waktu  yang  terbatas  karena  akhir
              Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan
              Peraturan Menteri Keuangan," terangnya.

              Uang  tersebut  dikembalikan  ke  kas  negara  sebagai  bentuk  pertanggungjawaban  keuangan,
              mengingat tahun anggaran 2020 sudah berakhir. Namun Ida memastikan penerima BSU yang
              datanya  sudah  valid  dan  tidak  ada  masalah,  penyaluran  akan  diupayakan  untuk  dilanjutkan
              kembali.
              "Jadi  mudah-mudahan  pada  bulan  Januari  ini  rekonsiliasi  data  dengan  bank  penyalur  sudah
              selesai  dilakukan,  maka  akan  kita  mintakan  kembali  ke  perbendaharaan  negara  untuk
              menyalurkan kembali," jelasnya. (OL-7).





















                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132