Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 160

Ringkasan

              Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) membukukan total dana
              kelolaan mencapai Rp 486,38 triliun. Dari nilai tersebut diperoleh hasil investasi mencapai Rp
              32,30 triliun, dengan yield on investment (YoI) sebesar 7,38%.

              Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Agus  Susanto  menyampaikan,  dana  kelolaan  itu  di  antaranya
              dikontribusikan dari penerimaan iuran ( unaudited ) sebesar Rp 73,31 triliun. Penerimaan iuran
              itu  menjadi  pencapaian  tersendiri  seiring  dengan  implementasi  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor  49  Tahun  2020  tentang  relaksasi  iuran  Program  JKK  dan  JKM  sebesar  99%  dan
              penangguhan Program JP sebesar 99%.



              2020, DANA KELOLAAN BP JAMSOSTEK CAPAI RP 486 TRILIUN
              Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) membukukan total dana
              kelolaan mencapai Rp 486,38 triliun. Dari nilai tersebut diperoleh hasil investasi mencapai Rp
              32,30 triliun, dengan yield on investment (YoI) sebesar 7,38%.

              Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Agus  Susanto  menyampaikan,  dana  kelolaan  itu  di  antaranya
              dikontribusikan dari penerimaan iuran ( unaudited ) sebesar Rp 73,31 triliun. Penerimaan iuran
              itu  menjadi  pencapaian  tersendiri  seiring  dengan  implementasi  Peraturan  Pemerintah  (PP)
              Nomor  49  Tahun  2020  tentang  relaksasi  iuran  Program  JKK  dan  JKM  sebesar  99%  dan
              penangguhan Program JP sebesar 99%.

              "Menilik kinerja kepesertaan BP Jamsostek, dana kelolaan BP Jamsostek dapat tumbuh mencapai
              2 kali lipat dengan CAGR sebesar 18,74%, hingga mencapai Rp 486,38 triliun," kata Agus melalui
              keterangan resmi, Senin (18/1).
              Dia  menerangkan,  sejak  tahun  1977  hingga  2015  dana  kelolaan  BP  Jamsostek  berada pada
              angka  Rp  206,58  triliun.  Oleh  karena  itu,  kinerja  beberapa  tahun  belakangan  dinilai  telah
              membuktikan kemampuan BP Jamsostek dalam rangka meningkatkan dana kelolaan.

              Adapun selain iuran, dana kelolaan BP Jamsostek juga disokong dana investasi yang meningkat
              12,59%. Sedangkan hasil investasi berhasil dibukukan sebesar Rp 32,30 triliun atau melesat
              10,85% dibandingkan akhir 2019.

              Agus menuturkan, peningkatan dana investasi tentunya tidak lepas dari protokol penempatan
              dana yang dimiliki BP Jamsostek yang sangat ketat. Jika dilihat dari aturan yang dimiliki, sangat
              kecil  kemungkinan  penempatan  dana  investasi  bisa  dimanfaatkan  untuk  kepentingan  pihak
              tertentu.

              Dia mencontohkan pada aturan penempatan dana, kapitalisasi pasar dari emiten yang dituju
              minimal Rp 3 triliun. Contoh lainnya seperti rerata nilai transaksi saham yang akan dibeli minimal
              Rp 20 miliar. Protokol ketat dalam mengatur penempatan dana investasi diungkapkan menjadi
              rahasia agar tetap mendapatkan hasil investasi yang selalu meningkat.

              Agus menjelaskan, investasi BP Jamsostek dilaksanakan berdasarkan PP No. 99 Tahun 2013 dan
              PP No. 55 Tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan
              berikut  dengan  batasan-batasannya.  Ada  juga  Peraturan  OJK  No.  1  tahun  2016  yang  juga
              mengharuskan penempatan pada Surat Berharga Negara (SBN) sebesar minimal 50%. "Untuk
              alokasi dana investasi, BP Jamsostek menempatkan sebesar 64% pada surat utang, 17% saham,
              10% deposito, 8% reksa dana, dan investasi langsung sebesar 1%", imbuh dia.




                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165