Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 18

Judul              Hasil Investasi BP Jamsostek Capai Rp 32,30 Triliun
                Nama Media          Koran Sindo
                Newstrend           Kinerja BPJS Ketenagakerjaan
                Halaman/URL         Pg5
                Jurnalis            Rakhmat Baihaqi
                Tanggal             2021-01-19 05:45:00
                Ukuran              165x257mmk
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 225.225.000

                News Value          Rp 1.126.125.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Narasumber
              neutral - Agus (Direktur Utama BP Jamsostek) Untuk alokasi dana investasi, sebesar 64% pada
              surat utang, 17% saham, 10% deposito, 8% reksadana, dan investasi langsung sebesar 1%

              neutral - Agus (Direktur Utama BP Jamsostek) tandas Agus. Agus mencontohkan pada investasi
              saham, mayoritas penempatan atau 98% penempatan dana dilakukan pada saham kategori Blue
              Chip  atau  LQ45.  Meski  demikian,  penempatan  padasaham  non-LQ45  juga  tetap  dilakukan
              dengan  menerapkan  protokol  investasi  yang  ketat.  Jumlah  saham  non-LQ45  tersebut  hanya
              sekitar 2% besarannya dari total portofolio saham BP Jamsostek.
              negative  -  Agus  (Direktur  Utama  BP  Jamsostek)  papar  Agus.  Terpisah,  pengamat  ekonomi
              Yanuar.  Rizky  menilai  biaya  investasi  untuk  pengelolaan  investasi  dana jaminan  sosial  harus
              makin rendah. Beberapa catatan dari laporan keuangan pengelolaan dana investasi rasio biaya
              inves-tasinya masih belum efisien.
              positive  -  Agus  (Direktur  Utama  BP  Jamsostek)  Dari  sisi  alokasi  juga  perlu  ada  rebalancing
              portofoli  oagar  ireti/m  juga  adaptif  dengan  kondisi  pasar  dan  makro  ekonomi,  kapasitas
              membaca  pasar  berbasis  teknologi  bigdata  alert-ing  system  adalah  kepatutan  tata  kelola
              investasi yang harus dibenahi

              neutral - Agus (Direktur Utama BP Jamsostek) kata Ida. Faktor kedua, lanjut Ida, terkait dengan
              penyelenggaraan  tiga  program  jaminan  sosial.  Kementerian  Ketenagakerjaan  menemukan
              banyaknya manfaat penyakit akibat kerja (PAK) dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
              yang tidak terbayar karena bersentuhan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
















                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23