Page 501 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 501

Judul               Adaptasi Bisnis Ritel
                Nama Media          detik.com
                Newstrend           Kinerja Industri Ritel
                Halaman/URL         https://news.detik.com/kolom/5122297/adaptasi-bisnis-ritel
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-08-06 11:06:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000

                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif




              Ringkasan
              Selama  5  bulan  wabah  melanda  jelas  membuat  kondisi  ekonomi  masyarakat  terdampak.
              Berdasarkan  data  Bank  Indonesia,  kondisi  PDB  Nasional  Triwulan  I  -  2020  tumbuh  2.9%,
              dibandingkan dengan 2019 (5.07%) dan kemungkinan pada Triwulan II menjadi -4.3%. Kondisi
              ini dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi yang buruk dan menurunnya kemampuan daya beli
              masyarakat.

              Selama  5  tahun  terakhir,  tingkat  okupansi  ritel  terutama  di  Jakarta  mengalami  penurunan.
              Menurut laporan Cushman and Wakefield's Research Publication 2020, pada 2016 sampai 2017
              tingkat okupansi rata-rata 84% dan pada 2017 sampai Q1 - 2020 tingkat okupansi rata-rata
              menurun menjadi 80%. Hal tersebut juga linear dengan penurunan harga sewa rata-rata. Pada
              2016 harga sewa Rp 950 ribu (m2/bulan) dan mengalami penurunan harga sewa sekitar 5-8%
              (yoy) dan pada Q1 - 2020 harga sewa rata-rata menjadi Rp.650 ribu (m2/bulan).



              ADAPTASI BISNIS RITEL

              Jakarta    -  Selama  5  bulan  wabah  melanda  jelas  membuat  kondisi  ekonomi  masyarakat
              terdampak. Berdasarkan data Bank Indonesia, kondisi PDB Nasional Triwulan I - 2020 tumbuh
              2.9%, dibandingkan dengan 2019 (5.07%) dan kemungkinan pada Triwulan II menjadi -4.3%.
              Kondisi ini dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi yang buruk dan menurunnya kemampuan
              daya beli masyarakat.
              Menurut  Kementerian  Ketenagakerjaan,  sampai  Juni  2020  sebanyak  2,9  juta  pekerja  telah
              dirumahkan  dan  terkena  PHK  dengan  rincian  sebanyak  1,7  juta  pekerja  sudah  terdata  dan
              sisanya 1,2 juta masih dalam proses validasi. Dari 1,7 juta pekerja, sekitar 21% merupakan
              pekerja sektor formal ter-PHK dan sisanya dirumahkan termasuk sektor UMKM yang terdampak.
              Hal  ini  merupakan  imbas  dari  menurunnya  tingkat pendapatan  perusahaan  dan  bahkan bisa
              minus, namun di sisi lain biaya operasional yang tetap tinggi. Beberapa sektor perusahaan yang
              terdampak seperti hotel dan hiburan, akomodasi, konstruksi dan  real estate,  sampai pada bisnis
              ritel

              Okupansi Turun


                                                           500
   496   497   498   499   500   501   502   503   504   505   506