Page 39 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 OKTOBER 2021
P. 39

dewan pengupahan di daerah-daerah masih mengacu pada data indikator perekonomian tahun
              lalu.
              Berdasarkan perkiraan Depenas, dengan melihat proyeksi kondisi ekonomi makro saat ini dan
              mengacu pada formula penetapan upah yang baru, upah minimum tahun depan tidak akan naik
              terlalu tinggi, yakni di kisaran 2-3 persen.

              "Namun, ini belum bisa dijadikan patokan sebelum ada data yang jelas dari BPS," kata Adi saat
              dihubungi. Awalnya, BPS diharapkan merilis data indikator perekonomian yang diperlukan pada
              15 Oktober 2021 agar dewan pengupahan di daerah bisa langsung menghitung besaran upah
              minimum. Namun, BPS meminta waktu lebih untuk menyiapkan data tersebut.

              Depenas meminta agar kebutuhan kelengkapan data dari BPS itu paling lambat sudah diterima
              lebih kurang dua pekan dari sekarang atau pada 5 November 2021. Sementara, penetapan oleh
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah disepakati tidak melebihi tanggal 10 November 2021.

              Beberapa data terbaru yang diperlukan untuk menghitung upah minimum 2022 adalah tingkat
              pertumbuhan  ekonomi  triwulan  111-2021,  rata-rata  konsumsi  per  kapita,  rata-rata  jumlah
              anggota rumah tangga (ART), dan rata-rata jumlah ART yang bekerja di setiap rumah tangga,
              yang akan diambil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Suse-nas) Maret 2021. Adapun untuk
              angka inflasi per September 2021 sudah dirilis BPS tiga pekan lalu.
              Terus menurun

              Sebagai gambaran, kenaikan upah minimum dalam lima tahun terakhir selalu berkisar di angka
              8 persen. Upah minimum sempat naik di titik tertinggi sebesar 22,2 persen pada tahun 2014.
              Saat  itu,  konsep  upah  minimum  masih  ditetapkan  berdasarkan  survei  komponen  kebutuhan
              hidup layak (KHL).

              Pasca-berlakunya  Peraturan  Pemerintah  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan,  upah
              minimum  konsisten  menurun  menjadi  13  persen  pada  tahun  2015,11,5  persen  (2016),  8,25
              persen  (2017),  8,71  persen  (2018),  8,03  persen  (2019),  8,51  persen  (2020),  dan  tidak  ada
              kenaikan pada 2021 akibat Covid-19.

              PP No 78 Tahun 2015 memperkenalkan sistem penentuan upah minimum berdasarkan angka
              inflasi dan pertumbuhan ekonomi oleh BPS. Namun, kala itu, KHL masih dijadikan pertimbangan
              dengan dievaluasi setiap lima tahun sekali. Rezim UU Cipta Kerja melalui peraturan turunannya,
              PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, kemudian meniadakan pertimbangan KHL itu
              dan bertumpu sepenuhnya pada data indikator kondisi ekonomi makro yang dikeluarkan BPS.
              "Tidak ada negosiasi (penetapan upah minimum) lagi karena rumus matematika seperti itu tidak
              bisa diakali, sifatnya sudah baku," ujar Adi.

              Menyikapi  dinamika  penetapan  upah  minimum  2022,  sejumlah  serikat  buruh  berencana
              mengadakan  aksi  unjuk  rasa  pada  Selasa  (26/10)  ini.  Tuntutan  buruh adalah  meminta  agar
              kenaikan upah minimum tahun 2022 sebesar 7-10 persen. Aksi akan diikuti 10.000 pekerja dari
              1.000 pabrik di 24 provinsi dan lebih dari 100 kabupaten/kota.

              Presiden KSPI Said lqbal mengatakan, angka 7-10 persen itu didapatkan dari hasil survei biaya
              kebutuhan hidup riil buruh di tiap daerah dengan menggunakan 60 item komponen KHL. "Survei
              menunjukkan, ada lonjakan kenaikan harga di kebutuhan transportasi online, serta harga bahan
              pokok yang juga meningkat," kata Said. (AGE)

              Depenas meminta agar kebutuhan kelengkapan data dari BPS itu paling lambat sudah diterima
              pada 5 November 2021.



                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44