Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 121

"23 TKI dan 3 orang yang diduga kuat dalam kasus pengiriman TKI ini dibawa ke Polres Bintan,"
              ujar Dwihatmoko, Kamis (8/7/2021).
              Para calon TKI ilegal itu merupakan warga Lombok dan Kupang. Mereka terdiri dari 21 pria dan
              2 wanita. Sementara 3 orang yang diduga memiliki hubungan dengan TKI ini, tercatat sebagai
              warga Kabupaten Bintan.

              Mereka adalah Fd, yang bertugas sebagai pengurus. Kemudian Zm dan St berperan memuluskan
              perjalanan para TKI illegal tersebut ke Malaysia.

              Fd, Zm dan St disidik polisi. Mereka diancam pidana maksimal 10 tahun penjara dan denda
              maksimal  Rp  15  miliar.  Hal  ini  sesuai  Undang-Undang  (UU)  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia (PPMI).

              Bedasarkan keterangan yang didapat dari TKI tersebut, bahwa mereka harus membayar uang
              sebesar Rp 3-9 juta untuk bekerja di Malaysia.

              Selain itu, mereka juga dipungut biaya transportasi penyeberangan dari Bintan-Malaysia dengan
              menggunakan boat pancung Rp500 ribu atau disebut uang pantai.

              Setelah membayar semua uang yang diminta, rencananya para TKI itu akan diberangkatkan
              melalui pelabuhan tidak resmi di Lobam, Kecamatan Seri Kuala Lobam.

              Namun belum sampai di Lobam  mereka terlebih dahulu diamankan oleh anggota Satreskrim
              Polres Bintan.

              "Kita juga berhasil sita 2 unit kendaraan mobil yaitu mobil Box dan mobil Toyota Avanza. Mobil
              tersebut digunakan untuk mengangkut para TKI," katanya.

              Namun sebelum diserahkan kesana, TKI melakukan swab rapid antigen oleh Dinas Kesehatan
              (Dinkes) Bintan.

              "23 TKI dan 3 orang diduga terlibat dalam pengiriman TKI sudah menjalani rapid tes antigen.
              Hasilnya 5 orang dinyatakan positif covid-19 dan sekarang menjalani isolasi," ucapnya.


              (ary) Berita ini pertama kali terbit di.































                                                           120
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126