Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
P. 125

Lantaran adanya SE tersebut, maka Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen melindungi hak
              upah pekerja yang terpaksa harus bekerja dari rumah atau Work From Home ( WFH) selama
              PPKM Darurat Juli 2021.

              "Ya, pekerja tetap berhak dapat upah," kata Dirjen PHI dan Jamsos Kementerian Tenaga Kerja
              Indah Anggoro Putri yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 8 Juli 2021.

              Dirjen PHI dan Jamsos Kementerian Tenaga Kerja Indah Anggoro Putri menyatakan bahwa upah
              adalah hak pekerja yang harus dibayarkan oleh pemberi kerja atau perusahaan.

              Sementara itu, terkait besaran upah didasarkan pada kesepakatan dalam Perjanjian Kerja antara
              pekerja dan pengusaha.

              Ia  menegaskan  bahwa  pekerja  yang  terpaksa  melaksanakan  WFH  100  persen  selama  PPKM
              Darurat, maka pekerja masih berhak mendapatkan upah .
              Jika  perusahaan  mengalami  kesulitan  dalam  membayar  upah  kepada  pekerja  selama  PPKM
              Darurat, maka Kementerian Ketenagakerjaan membolehkan perusahaan untuk menggunakan
              pedoman  dalam  Surat  Edaran  Menaker  Nomor  M/3/HK.04/III/2020  tentang  Perlindungan
              Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-
              19.

              Dia menjelaskan bahwa jika ada penyesuaian besaran upah yang akan diterima oleh pekerja
              sebagai dampak dari PPKM Darurat, maka harus didasari pada bukti tertulis kesepakatan dari
              hasil dialog bipartit antara pekerja dan perusahaan.

              "Karena hasil dari dialog bipartit menjadi solusi terbaik antara pengusaha dan pekerja," ucapnya.

              Pasalnya, pemerintah telah memutuskan melaksanakan PPKM Darurat sejak 3 - 20 Juli 2021 di
              wilayah Jawa dan Bali lantaran secara signifikan terjadi lonjakan kasus baru Covid-19.

              Oleh  karena  itu,  seluruh  pekerja  di  sektor  non-esensial  harus  melaksanakan  tugasnya  atau
              bekerja dari rumah atau WFH, sementara bagi pekerja sektor esensial dan kritikal bisa bekerja
              dari kantor dengan jumlah pekerja yang dibatasi.

              Selain itu, Pemerintah meminta perusahaan untuk menaati aturan pengetatan aktivitas di tempat
              kerja yang ditetapkan dalam (PPKM) Darurat.***.



























                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130