Page 30 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
        P. 30
     Judul               Pekerja WFH Diupah 100 Persen
                Nama Media          Koran Jakarta
                Newstrend           PPKM Darurat
                Halaman/URL         Pg2
                Jurnalis            G-1
                Tanggal             2021-07-09 04:37:00
                Ukuran              128x235mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 32.000.000
                News Value          Rp 96.000.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif
              Ringkasan
              Pekerja yang terpaksa harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama masa
              Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus diupah 100 persen. Demikian
              disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (8/7).
              PEKERJA WFH DIUPAH 100 PERSEN
              Pekerja yang terpaksa harus bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama masa
              Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus diupah 100 persen. Demikian
              disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker), Indah Anggoro Putri, di Jakarta, Kamis (8/7).
              "Ya,  pekerja  tetap  berhak  dapat  upah.  Demikian  pula  dengan  pekerja  yang  terpaksa
              melaksanakan  WFH  100  persen  di  masa  PPKM  Darurat,''  ujarnya.  Dia  menerangkan  pada
              prinsipnya, upah adalah hak pekerja yang harus dibayarkan oleh pemberi kerja atau perusahaan.
              Adapun  terkait  besaran  upah  didasarkan  pada  kesepakatan  dalam  Perjanjian  Kerja  antara
              pekerja  dan  pengusaha.  "Jadi,  di  tengah  kondisi  sekarang  ini,  maka  pekerja  masih  berhak
              mendapat upah," katanya.
              Lebih  jauh,  Indah  menjelaskan,  ada  pedoman  bagi  perusa-han  mengalami  kesulitan  dalam
              membayar upah kepada pekerja di masa PPKM Darurat Pedoman tersebut adalah Surat Hdaran
              Menaker  Nomor  M/3/  HK.04/III/2020  tentang  Pelindungan  Pekerja/Buruh  dan  Kelangsungan
              Usaha Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
              Dia menambahkan, jika ada penyesuaian besaran upah yang akan diterima oleh pekerja sebagai
              dampak dari PPKM Darurat, maka harus didasari dengan bukti tertulis. Bukti tertulis merupakan
              kesepakatan dari hasil dialog bipartit antara pekerja dan perusahaan.
              "Hasil  dari  dialog  bipartit  menjadi  solusi  terbaik  antara  pengusaha  dan  pekerja,"  ujarnya.
              Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk melaksanakan PPKM Darurat pada
              3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Hal ini untuk menekan kasus baru Covid-19 secara signifikan.
                                                           29
     	
