Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JULI 2021
        P. 28
     MENAKER KETAR-KETIR TERJADI PHK PEKERJA
              Direktur  Eksekutif  Cikini  Studi,  Teddy  Mihelde  Yamin,  memperkirakan  kondisi  perekonomian
              Indonesia  bisa  morat-marit.  Apalagi pandemic  Covid-19  masih  berlangsung.  Sehingga  bukan
              tidak mungkin akan terjadi PHK besar-besaran.
              "Saat ini kondisi ekonomi tidak berjalan, tentu akan banyak perusahaan yang gulung tikar atau
              menutup usahanya. Kondisi ini tentu bisa memicu terjadinya gekombang PHK besar-besaran,"
              katanya, saat dihubungi Kamis (8/7) malam.
              Untuk itu, Teddy meminta pemerintah harus bisa mengantisipasi, jika terjadi PHK besar-besaran.
              "Ya. Pemerintah harus mampu mengatasinya jika PHK besar-besaran terjadi," ucapnya.
              Jadi, ia mengungkap bukan tidak mungkin pemrintah saat ini ketar-ketir adanya gelombang PHK
              besar-besaran. "Ya. Pemerintah kini ketar-ketir jika hal itu terjadi," tandasnya.
              Menaker Ingatkan
              Sebelumnya  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  Rabu  (7/7)  malam,
              mengingatkan semua pihak agar PPKM Darurat ini tidak dimanfaatkan untuk memperburuk atau
              menambah masalah ketenagakerjaan.
              "Semua pihak harus mengupayakan agar dalam situasi ini tidak terjadi pemutusan hubungan
              kerja antara pengusaha dengan pekerja/ buruh," tegasnya.
              Karenanya,  menaker  meminta  pengusaha  maupun  pekerja/buruh  dan  serikat  pekerja/buruh
              hendaknya sama-sama memahami situasi saat ini dengan bijaksana.
              "Kita semua mengetahui bahwa kondisi saat ini tidak mudah bagi pekerja/buruh dan pengusaha,.
              Justru  solusi  yang  terbaik  adalah  selalu  mengedepankan  dialog  bipartit  antara  pengusaha
              dengan pekerja/buruh maupun serikat pekerja/serikat buruh," jelasnya.
              Selain dialog bipartit di perusahaan, menteri menambahkan perlu dialog di tingkat tripartite. Ini
              juga sangat penting. Mengingat karakteristik daerah berbeda-beda.
              Ida Fauziyah mengimbau untuk mencari solusi konkrit, terkait kondisi ketenagakerjaan di daerah
              masing-masing. Karenanya, pemda diharapkan melakukan inisiasi dialog secara tripartite, baik
              melalui kelembagaan (lembaga kerjasama tripartit) maupun dialog dalam bentuk lainnya.
              "Dialog  yang  dilandasi  saling  percaya  dan  pikiran  yang  positif  adalah  cara  ampuh  untuk
              menyelesaikan persoalan," ujar Menaker Ida. (rizal/bi)
              "Kita semua mengetahui bahwa kondisi saat ini tidak mudah bagi pekerja/buruh dan pengusaha."
              caption:
              Menaker Ida Fauziyah. (ist)
                                                           27
     	
