Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 15

Saat ini muncul kluster baru penyebaran Covid-19, yaitu kawasan perkantoran di DKI Jakarta.
              Ada 59 kluster perkantoran penyebaran Covid-19 dengan 375 kasus.

              Dekan Fakultas Kedokteran UI Ari Fahrial Syam mengimbau warga tidak mengabaikan protokol
              kesehatan yang ditetapkan.

              "Kluster baru ditemukan di perkantoran Banyak kasus Covid-19 tanpa gejala," ujarnya kemarin
              Hal itu terjadi lantaran salah satunya karyawan yang abai akan protokol kesehatan yang berlaku.

              "Karyawan abai saat berinteraksi di antara mereka. Terutama saat berada di pantry atau saat
              ngobrol tanpa physical distancing," ucapnya.

              Dengan  diabaikannya  protokol  yang  berlaku  membuat  penularan  dengan  mudah  terjadi  di
              perkantoran karena saat ini banyak karyawan sudah bekerja kembali di kantor. Banyak pekerja
              yang menilai diri mereka sehat. Padahal, Covid-19 bisa memapari mereka tanpa gejala.

              "Mereka menyangka sehat sehingga lupa ternyata mereka termasuk orang tanpa gejala," ujar
              Ari.

              Dengan kondisi ini, tindakan tegas harus diambil oleh pemerintah.

              "Pemerintah harus melakukan law enforcement yang tegas buat yang abai dalam melaksanakan
              protokol kesehatan," tegasnya.

              Pekerja  di  Jakarta  didominasi  masyarakat  komuter  dari  wilayah  penyangga  seperti  Bogor,
              Depok, Tangerang, dan Bekasi. Ari berpandangan kurang optimalnya wilayah penyangga dalam
              melakukan tes juga menjadi pemicu adanya kluster baru di perkantoran.
              Sementara itu, Pemprov DKI dinilai sangat gencar melakukan tes.

              "Jakarta agresif dalam pemeriksaan, begitu juga di perkantoran. Kalau saja wilayah Botabek
              juga agresif dilakukan active case finding akan ditemukan kasus-kasus baru. Daerah penyangga
              kurang optimal dalam active case finding karena keterbatasan pemeriksaan P CRdan mobilitas
              masyarakat " ungkap Ari.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan,
              banyak perkantoran yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan Covid-19. Padahal, semua
              alat protokol kesehatan Covid-19 telah tersedia.


              "Ada alat protokol kesehatan Covid-19 tapi banyak yang lupa menggunakannya. Kami akan
              terus memperketat pengawasannya," katanya.

              Andri menjelaskan, memperketat aturan pencegahan penularan Covid-19 di perkantoran bukan
              berarti Pemprov DKI kembali membatasi sektor-sektor yang beroperasi. Menurut dia, tidak ada
              masalah apabila sektor perkantoran yang dibuka pada masa PSBB transisi ini mengikuti protokol
              kesehatan Covid-19 yang berlaku.

               "Kami  masih  menunggu  hasil  temuan  di  lapangan  yang  akan  dijadikan  bahan  evaluasi
              pengawasan," ucapnya.
              Kepala  Bidang  Pencegahan  dan  Pengendalian  Penyakit  Dinas  Kesehatan  DKI  Jakarta,
              DwiOktavia,  menjelaskan,  ada  68  perkantoran  yang  merupakan  data  akumulasi  sejak  PSBB
              diberlakukan hingga Minggu, 26 Juli 2020.

              "Jadi saat ini sudah ada kantor yang bersih dari Covid-19. Karena begitu ada yang kena, kita
              langsung reaksi "ungkapnya.

                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20