Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 160
MANAJEMEN BANTAH ADA 68 ORANG POSITIF COVID-19 DI KANTOR ANTM
Jakarta, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membantah laporan Dinas Kesehatan DKI Jakarta
terkait "Analisis Data Cluster Perkantoran DKI Jakarta" tertanggal 26 Juli 2020 yang beredar
beberapa waktu belakangan. Dalam data itu disebut ada 68 orang di kantor milik ANTM yang
positif terjangkit Covid-19 .
"Aneka Tambang menyatakan bahwa per tanggal 26 Juli 2020 tidak ada kasus terkonfirmasi
positif atas pekerja dan tenaga alih daya ANTM di kantor pusat Jakarta," tulis manajemen
perusahaan dalam keterangan resminya, Selasa (28/7/2020).
Dalam keterangan itu, ANTM memastikan kegiatan operasional di seluruh unit bisnis tetap
berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, baik di area kerja tambang dan
pabrik.
Protokol kesehatan yang dijalankan antara lain penyediaan wastafel di luar gedung, hand
sanitizer, kewajiban penggunaan masker, penerapan physical distancing, pemberian vitamin dan
makanan suplemen tambahan kepada seluruh pegawai hingga cek suhu sebelum bekerja hingga
melaksanakan rapid test maupun swab test untuk memastikan seluruh pekerja yang melakukan
aktivitas pekerjaan bebas Covid-19.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI
Jakarta Dwi Oktavia membenarkan data yang menampilkan 68 perkantoran di DKI Jakarta yang
menjadi cluster Covid-19. Dari 68 perkantoran itu, sebanyak 440 karyawan positif terjangkit
penyakit tersebut.
"68 kantor, iya," ujar Dwi seperti dikutip detik.com , Selasa (28/7/2020).
Ia menjelaskan, 68 perkantoran yang menjadi cluster Covid-19 itu merupakan data yang berasal
dari 'Analisis Data Cluster Perkantoran Jakarta' sejak PSBB tahap I hingga PSBB transisi yakni
(26/7/2020). Total, ada 440 karyawan yang positif Covid-19 dari 68 perkantoran itu.
"Jadi ada tentu yang kantor-kantor yang sudah selesai. Karena sudah berhasil memutus rantai
penularan, karena yang reaktif kita langsung, sehingga tidak menularkan atau tidak berkembang
penularan ke orang lain," kata Dwi.
Lebih lanjut, dia mengatakan, 440 karyawan ketika diketahui positif Covid-19, mereka langsung
diisolasi. Kebanyakan, ujar Dwi, karyawan yang terpapar Covid-19 itu menjalani isolasi mandiri
di rumah karena tidak memiliki gejala.
"Kalau ternyata sakit nah harus dirawat, ya dirawat. Mayoritas sih tidak bergejala ya, cukup
dengan ketemu positif, dia bisa isolasi. Kalau isolasi dia bisa di rumahnya, kalau rumahnya ideal
ya. Ideal berarti untuk tidak berbaur dengan keluarga yang lain, kalau memang nggak
memungkinkan di rumah, bisa di Wisma Atlet," ujar Dwi.
(miq/miq).
159

