Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 288

isu tertentu saja. Justru menurut dia, RUU Cipta Kerja yang meliputi banyak hal harus dilihat
              secara komprehensif terutama di tengah situasi ekonomi di masa pandemi Covid-19.

              "Narasi kontra narasi dalam konteks RUU Cipta Kerja ini, jangan tertelan dalam diskursus yang
              kerdil,  mengerucut,  dan  tidak  sehat.  Seolah-olah  Ciptaker  hanya  merusak  lingkungan  saja,
              hanya  bicara  soal  pengebirian  hak  buruh  saja  misalnya,"  kata  Yustinus  dalam  rilis  survei
              'Penilaian Publik Terhadap RUU Cipta Kerja dan Penanganan Dampak Covid-19' Cyrus Network
              yang dipaparkan secara virtual, Senin (27/7).
              "Padahal, kalau dilihat dalam konteks saat ini RUU Cipta Kerja justru bisa menjadi jawaban atas
              permasalahan ekonomi di tengah pandemi ini." sambungnya.

              Kondisi ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, menurut Yustinus, membuat negara tak bisa
              hanya  mengandalkan  konsumsi  rumah  tangga  dan  spending  negara  saja.  Krisis  yang
              ditimbulkan karena pandemi, membuat kedua instrumen tersebut terbatas untuk menopang
              ekonomi Indonesia.

              "Investasi  baru  adalah  instrumen  yang  bisa  jadi  tumpuan  ekonomi.  Perbaikan  kemudahan
              berusaha, serta inklusi UMKM yang lebih besar dan ada di RUU Cipta Kerja kalau dilihat secara
              komprehensif justru bisa jadi jawaban terlepas dari pro kontra yang ada," kata Yustinus.

              Meski begitu, Yustinus menyadari bahwa saat ini pemerintah dan DPR yang masih membahas
              RUU Cipta Kerja juga harus memberikan pemahaman dan sosialisasi yang lebih baik lagi terkait
              beleid.

              "Ada gap antara pemahaman publik dengan persepsi publik terhadap isu ini. Sosialisasi juga
              harus terus dilakukan karena ada harapan dari masyarakat," ucap Yustinus.

              Dalam survei Cyrus Network, tingkat pengetahuan responden terkait RUU Cipta Kerja mencapai
              angka 20,7% dari total seluruh responden. Sebanyak 85% responden sadar dan setuju bahwa
              penciptaan lapangan kerja perlu dilakukan dengan mempermudah syarat masuknya investasi
              dan pendirian usaha di Indonesia. Cyrus Network melaksanakan survei pada 16-20 Juli 2020.
              Bisa  dikatakan  ini  adalah  survei  tatap  muka  pertama  yang  digelar  secara  nasional  setelah
              Indonesia diserang pandemi Covid-19. Survei ini melibatkan responden sebanyak 1,230 orang
              dan tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error dari survei ini
              sebesar +/- 2,85 persen. (chi/jpnn).






























                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293