Page 381 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JULI 2020
P. 381
Hal tersebut merupakan salah satu simpulan hasil survei Cyrus Network yang dipaparkan
pengamat kebijakan publik Untirta Riswandadalam rilis survei nasional bertajuk Penilaian Publik
terhadap RUU Cipta Kerja dan Penanganan Dampak COVID-19 melalui keterangan tertulis
diterima di Pekanbaru, Selasa.
"Meski demikian, CyrusNetwork juga merilis jika polemik RUU Cipta Lapangan Kerja menarik
perhatian 31,1 persen responden untuk sangat setuju RUU tersebut solusi perbaikan ekonomi
setelah pandemi, dan 30,6 setuju," katanya.
Secara umum, responden juga memiliki persepsi yang cukup baik terhadap RUU tersebut.
RUU Cipta Kerja yang saat ini masih dibahas oleh DPR dianggap sebagai jalan tengah antara
kepentingan investasi, UMKM, dan kepentingan pekerja.
Ia mengklaim hal ini terlihat dari 72 persen responden yang menilai RUU ini pro investasi, tapi
tidak serta merta mengabaikan UMKM karena 67 persen responden juga menilai RUU ini pro
terhadap UMKM, dan 64 persen responden menganggap RUU ini pro terhadap pekerja.
"Sebanyak 84 persen responden juga mendukung penyederhanaan regulasi yang berbelit-belit
dan mempersulit investasi. Tercatat, 73 persen responden juga menganggap tingkat kesulitan
memulai usaha di Indonesia cukup tinggi," kata Riswanda.
Cyrus Network melaksanakan survei pada 16-20 Juli 2020. Ini adalah survei tatap muka pertama
yang digelar secara nasional setelah Indonesia diserang pandemi COVID-19. Survei ini
mencakup sebanyak 1,230 responden dan tersebar secara proporsional di 34 provinsi di
Indonesia. Margin of error dari survei ini sebesar +/- 2,85 persen..
380

