Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 117

"Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp600
              ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang akan diberikan setiap dua bulan sekali.
              Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar Rp1,2 juta," ucapnya.

              Data calon penerima bantuan ini bersumber dari data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang
              telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh BPJS Ketenagakerjaan, sesuai kriteria dan persyaratan
              yang ditentukan.

              Menurutnya, pemerintah menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan sebagai dasar pemberian
              bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran karena saat ini data tersebut dinilai paling akurat
              dan lengkap, sehingga akuntabel dan valid.

              Lebih lanjut ia menyatakan, data penerima bantuan diambil dari data BPJS Ketenagakerjaan
              dengan batas waktu pengambilan data sampai dengan 30 Juni 2020. Sehingga, hanya peserta
              yang telah terdaftar pada batas waktu tersebut dan memenuhi persyaratan.

              Menurutnya,  akurasi  validasi  data  pekerja/buruh  sangat  penting  karena  ketepatan  sasaran
              program  ini  bergantung  dari  verifikasi  data  yang  dilakukan  oleh  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Ekspektasi publik  menilai  sangat  luar  biasa,  sehingga  program  subsidi  ini  harus  benar-benar
              diterima oleh pekerja/buruh yang memenuhi persyaratan.

              Ia  juga  mengemukakan  bahwa  berdasarkan  hasil  rapat  dengan  Kementerian/Lembaga,
              disepakati untuk memperbanyak masyarakat yang akan mendapatkan bantuan ini, maka jumlah
              calon  penerima  ditingkatkan  menjadi  15.725.232  orang  dari  yang  semula  hanya  13.870.496
              orang.

              "Dengan demikian maka anggaran bantuan pemerintah subsidi upah ini mengalami peningkatan
              menjadi Rp 37,7 triliun dari semula Rp 33,1 triliun," ucapnya.

              Adapun dalam mengawasi pelaksanaan bantuan supaya tepat sasaran, pemerintah mendapatkan
              pendampingan dari Kepolisian, Kejaksaan Agung, KPK, BPK dan BPKP.

              Sementara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, menyatakan bahwa pihaknya
              menyambut baik program bantuan subsidi upah yang dilakukan pemerintah. Agus menganggap,
              program  tersebut  menjadi  nilai  tambah  bagi  pekerja  yang  terdaftar  sebagai  peserta  aktif
              BPJamsostek, selain mendapatkan perlindungan dari risiko kerja dalam bentuk kecelakaan kerja,
              kematian, hari tua, dan juga jaminan pensiun.

              "BP Jamsostek menyatakan kesiapannya dalam mendukung program penerima subsidi upah ini,
              dan saat ini BP Jamsostek siap menjalankan tugas amanah ini dan kami akan menyiapkan data
              sebagaimana dipersyaratkan," kata Agus.

              Nantinya, sambung Agus, dari data yang ada, pihaknya akan menyisir peserta aktif atau pekerja
              formal  yang  upahnya  di  bawah  Rp5  Juta  per  bulan  berdasarkan  data  upah  pekerja  yang
              dilaporkan oleh pemberi kerja dan tercatat di BPJS Ketenagakerjaan.
















                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122