Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 124

neutral - Purwanto (Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta) Bila dipaksakan tetap naik,
              justru  dapat  memicu  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK),  hingga  menambah  jumlah
              pengangguran,



              Ringkasan

              RENCANA kenaikan upah minimum Lprovinsi (UMP) di Jakarta dengan skema asimetris didukung
              berbagai kalangan. Dengan catatan, kenaikan UMP itu bisa dilakukan pada usaha yang tidak
              terdampak pandemi.

              Diketahui bahwa, beberapa daerah telah mengumumkan tidak akan ada kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP) pada 2021. Namun ada lima provinsi yang justru menetapkan kenaikan UMP di
              antaranya  DKI  Jakarta  (skema  asimetris),  Jawa  Tengah,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta,  Jawa
              Timur, dan Sulawesi Selatan.



              PENGUSAHA NILAI DAERAH LAIN PATUT CONTOH DKI

              RENCANA kenaikan upah minimum Provinsi (UMP) di Jakarta dengan skema asimetris didukung
              berbagai kalangan. Dengan catatan, kenaikan UMP itu bisa dilakukan pada usaha yang tidak
              terdampak pandemi.

              Diketahui bahwa, beberapa daerah telah mengumumkan tidak akan ada kenaikan upah minimum
              provinsi (UMP) pada 2021. Namun ada lima provinsi yang justru menetapkan kenaikan UMP di
              antaranya  DKI  Jakarta  (skema  asimetris),  Jawa  Tengah,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta,  Jawa
              Timur, dan Sulawesi Selatan.

              Ketua  Umum  DPD  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  (HIPPI)  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang,
              mengatakan, jika ingin melakukan kenaikan UMP harus seperti yang dilakukan oleh Pemprov DKI
              dengan menerapkan kebijakan asimetris. Artinya, kenaikan UMP itu bisa dilakukan pada usaha
              yang tidak terdampak. Seperti, sektor kesehatan dan juga telekomunikasi.

              "Kenaikan UMP bisa dilakukan bagi yang tidak terdampak pandemi, namun tetap harus dikawal
              oleh Kementerian Tenaga kerja agar tidak menimbulkan gejolak nantinya," kata Sarman kepada
              Harian Terbit di Jakarta, Selasa (3/11/2020).

              la mencontohkan, misalnya saja UMP di Jawa Tengah dipukul rata naik 3%. Lalu bagaimana
              nasib  usaha  yang  selama  ini  terdampak  pandemi  Covid-19.  Contohnya  saja,  hotel,  restoran,
              transportasi dan kafe. "Apakah mereka mampu bayar jika menaikkan UMP karyawannya?," tanya
              Sarman.

              Di Jakarta, lanjut Sarman, meski memberlakukan kebijakan asimetris namun perlu diperjelas
              terkait mana sektor yang berdampak dan.yang tidak terdampak ditengah kondisi saat ini. la
              melanjutkan, dapat dilihat beberapa sektor-sektor yang terdampak paling besar seperti, hotel,
              restoran, kafe.

              "Bagi kami (para pengusaha, red) asal pelaksanaannya adil, ya laksanakan. Karena kami dari
              pengusaha berharap Pemprov DKI dapat mengawal proses ini. Agar tidak jadi pro dan kontra di
              perusahaan,'' ujarnya.

              Dirinya  berharap,  dari  pihak  terkait  dalam  hal  ini  Dinas  Tenaga  Kerja  Transmigrasi  (Dis-
              nakertrans)  dan  Energi  dapat  mengeluarkan  semacam  surat  keputusan  (SK)  ataupun  surat
              edaran (SE) guna menetapkan sektor-sektor tersebut.


                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129