Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 134
KBRI Singapura telah menyampaikan surat ke Kementerian Luar Negeri Singapura untuk
menindaklanjuti laporan mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh warga negara
Singapura terhadap pekerja Indonesia asal Pati.
KBRI Singapura pada Selasa (3/11) menerima laporan resmi dari Badan Pelindungan Pekerja
Migran Indonesia (BP2MI) Semarang mengenai tindak kekerasan yang dialami oleh Sugiyem,
pekerja asal Pati, saat bekerja di Singapura.
Sugiyem tercatat bekerja di Singapura melalui proses perekrutan langsung di Batam. Ia bekerja
di Singapura mulai 2015 dan sejak itu setidaknya sudah pindah kerja dua kali.
KBRI Singapura memberikan Kartu Pekerja Indonesia di Singapura kepada Sugiyem pada 2017
agar bisa menghubungi kantor perwakilan apabila mengalami persoalan berkenaan dengan
hubungan kerja.
Namun setelah berpindah kerja di tempat kerja yang terakhir, Sugiyem mengaku tidak bisa
berkomunikasi karena telepon genggamnya dipegang oleh majikannya.
Sugiyem dikirim kembali ke Indonesia pada 23 Oktober 2020 oleh majikannya dalam kondisi
sakit.
Sugiyem mengaku kerap mendapatkan kekerasan fisik pada bagian kepala, wajah, telinga,
punggung, tangan, dan mata dari majikannya sejak 2019.
Ratna mengatakan bahwa KBRI sudah mengecek alamat majikan Sugiyem dan memastikan
Sugiyem bekerja di negara itu melalui prosedur legal.
KBRI melaporkan kasus itu ke instansi terkait di Singapura, termasuk Kementerian Urusan Luar
Negeri, Kementerian Ketenagakerjaan, dan kepolisian.
Selain itu, KBRI berkoordinasi erat dengan instansi terkait di Indonesia untuk mengumpulkan
bukti-bukti berkenaan dengan kekerasan yang dialami oleh Sugiyem.
Menaker dan BP2MI bahas implementasi UU Perlindungan PMI.
133