Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 138

Respons  perusahaan  terhadap  krisis  sangat  beragam,  ada  yang  bersikap  positif  dengan
              membantu masyarakat yang terdampak melalui kegiatan corporate social responsibility ( CSR )
              atau dikenal sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi ada yang mengambil keuntungan
              jangka pendek secara tidak etis tanpa memperhatikan masyarakat yang terdampak Covid-19.

              Apakah respons positif perusahaan atau organisasi dalam program CSR ini dapat meningkatkan
              reputasi? Walsh dan Beatty (2007) mendefinisikan reputasi perusahaan bagi konsumen sebagai
              evaluasi konsumen secara keseluruhan atas perusahaan yang berdasar pada reaksi konsumen
              terhadap produk, pelayanan, komunikasi, kegiatan, interaksi dengan perusahaan atau wakilnya
              (misalnya karyawan, manajemen atau konsumen yang lain) dan/atau aktivitas perusahaan.

              Adapun dimensi yang digunakan untuk mengukur reputasi perusahaan dari persepsi konsumen
              adalah  orientasi  konsumen,  karyawan  yang  baik,  perusahaan  yang  layak  dan  kuat  secara
              pemasaran, kualitas produk dan jasa, serta adanya perhatian pada CSR dan lingkungan.

              Lebih  jauh  lagi,  Lange,  Lee  dan  Ye  (2011)  mengemukakan  bahwa  reputasi  juga  mencakup
              konseptualisasi  bahwa  perusahaan  harus  dikenal  (being  known),  perusahaan  dikenal  untuk
              sesuatu (being known for something), dan perusahaan memiliki sesuatu yang disukai secara
              umum (generalized favorability).

              Perusahaan dikenal (being known), yaitu kesadaran umum atau pandangan menonjol terhadap
              perusahaan dalam prespektif kolektif.

              Perusahaan  dikenal  untuk  sesuatu,  yaitu  persepsi  yang  dapat  diharapkan  atas  produk
              perusahaan dan perilaku yang relevan terhadap minat pasar yang spesifik.

              Perusahaan memiliki sesuatu yang disukai secara umum (generalized favorability), yaitu persepsi
              atau anggapan tentang organisasi secara keseluruhan sebagai baik, menarik dan sesuai atau
              pantas.

              Saat ini CSR menjadi salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Kotler dan Lee
              (2005) mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan
              komunitas melalui praktik bisnis dan kontribusi sumber daya perusahaan secara bijaksana.

              Terdapat empat (4) jenis tanggung jawab sosial yang tercakup dalam CSR, yakni tanggung jawab
              secara ekonomi, hukum, etis dan filantropis (Jamali, 2007).

              Adapun menurut Kotler dan Lee (2005), dari perspektif perusahaan dan konsumen, terdapat
              enam (6) macam kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan.

              Bentuk  kegiatan  CSR  yang  pertama  yakni  penggalangan  dana  atau  kegiatan  sejenis  yang
              dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat tentang
              suatu masalah sosial.
              Kedua berupa komitmen perusahaan untuk berkontribusi atau mendonasikan persentase dari
              pendapatan untuk kejadian/masalah tertentu.

              Ketiga berupa dukungan perusahaan terhadap perubahan perilaku guna memperbaiki kesehatan
              publik, keselamatan, lingkungan atau kesejahteraan komunitas.

              Keempat  adalah  kontribusi  langsung  perusahaan  dalam  mendonasikan  dana  atau  sejenisnya
              untuk amal atau kejadian tertentu.

              Kelima dapat berupa dukungan dan dorongan perusahaan kepada karyawan dan partner kerja
              untuk menjadi sukarelawan pada organisasi komunitas lokal dan kejadian tertentu.



                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143