Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 38

INSENTIF PERLINDUNGAN PEKERJA DITAMBAH

              Dirut BPJS Ketengakerjaan Agus Susanto menegaskan bahwa pemerintah menaruh perhatian
              serius untuk perlindungan para pekerja Indonesia. Salah satu perlindungan itu ialah jaminan
              sosial ketenagakerjaan.

              Menurut Agus, ada beberapa insentif yang diberikan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan,
              di antaranya baru-baru ini pemerintah melakukan peningkatan manfaat tanpa menambah iuran.

              "Manfaatnya luar biasa. Contoh dulu kalau meninggal punya anak dapat beasiswa Rp16 juta satu
              anak. Namun, dengan peningkatan manfaat ini, apabila pekerja meninggal, punya anak dua
              mereka akan diberikan beasiswa mulai SD sampai lulus sarjana," ungkapnya dalam konferensi
              pers secara virtual, kemarin.

              Selain itu, sambung Agus, ada juga manfaat tunai untuk ahli waris. Jika mengalami kecelakaan,
              pekerja akan dibiayai sampai sembuh selama tidak bisa bekerja, diberikan santunan dan 100%
              upahnya diganti. "Kalau perlu, rawat di rumah juga bisa. Luar biasa ini," katanya.

              Oleh karena itu, Agus berharap bahwa perlindungan ini harus didapatkan dan dinikmati oleh
              seluruh pekerja di Indonesia, termasuk mereka yang bekerja sebagai nonaparatur sipil negara
              (ASN), serta para pekerja yang berada dalam lingkup koperasi dan usaha kecil dan menengah
              (UKM).

              "Manfaat yang luar biasa ditambah lagi pemerintah memberikan relaksasi iuran. Jadi, iurannya
              diberikan keringanan sebesar 99%. Hampir gratis ini, hanya bayar 1% sudah dapat perlindungan
              seperti yang saya sampaikan," pungkasnya.

              Terkait perlindungan bagi pekerja koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM serta BPJS
              Ketenagakerjaan  atau  BPJamsostek  sepakat  melindungi  pekerja  sektor  koperasi  dan  UMKM
              melalui nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan
              Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto di Jakarta, kemarin.

              "Kerja sama ini saya harapkan bisa mempercepat mendorong transformasi koperasi dan UMKM
              dari  sektor  informal  ke  sektor  formal.  Kita  juga  bisa  lihat  kerja  sama  ini  penting  untuk
              memberikan perlindungan sosial bagi pekerja UMKM dan koperasi," kata Teten.

              Berdasarkan  data  dari  BPJamsostek,  baru  9.982  koperasi  atau  setara  8,1%  yang  telah
              mendaftarkan badan usaha dan pekerjanya pada program BPJamsostek. (Des/Ant/E-3).



























                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43