Page 223 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 223
JUMLAH PENGANGGURAN NAIK TINGGI, MENAKER: SESUAI DENGAN YANG KITA
PREDIKSI
Jumlah pengangguran terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mencapai 9,77 juta orang, naik dari Agustus
2019 yang sebanyak 7,10 juta orang.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, mengatakan jumlah pengangguran tersebut memang
sudah diperkirakan. Pasalnya, pada Februari 2020, tercatat jumlah pengangguran sebanyak 6,9
juta orang, ditambah berdasarkan data Kemnaker ada sekitar 2,1 juta pekerja yang turut
terdampak Covid-19."Jadi bisa dihitung, 6,9 ditambah dengan 2,1, jadi kira-kira memang
angkanya sesuai dengan yang kita prediksi sebelumnya, 9,7 juta pengangguran kita. Ini memang
angka yang naiknya cukup tinggi karena pandemi Covid-19 ini memang berdampak sangat kuat
buat ketenagakerjaan kita," jelas Ida, Jumat (6/11).Meski begitu, Ida pun mengatakan
pemerintah sudah berupaya untuk menjalankan berbagai program untuk mengatasi dampak
Covid-19.
Dari Kementerian Ketenagakerjaan misalnya, Ida mengatakan pihaknya terus berupaya
melakukan program peningkatan kompetensi dengan melakukan berbagai pelatihan. Pelatihan
vokasi ini penting dilakukan untuk bekal bagi orang yang baru masuk atau yang ingin kembali
masuk pasar kerja.
Dia juga mengatakan Kemnaker memiliki program perluasan kesempatan kerja melalui kegiatan
penciptaan wirausaha baru, inkubasi bisnis, dan padat karya. Bahkan tiga kegiatan tersebut
memperoleh anggaran tambahan jaring pengaman sosial mengingat situasi saat ini lapangan
kerja baru relatif terbatas dibandingkan kondisi normal.
"Kami punya program untuk menangani Covid-19, ada program jaring pengaman sosial, kami
memperbanyak program padat karya produktif, padat karya infrastruktur, pelatihan
kewirausahaan baik yang dilakukan di BLK maupun yang dilakukan secara langsung kelompok-
kelompok masyarakat," kata Ida.Tak hanya Kemnaker, Ida pun menyebut Kementerian lain turut
berupaya menjalankan program yang bisa menyerap tenaga kerja, hal ini misalnya dengan
memperluas pelaksanaan program padat karya.
Editor: Tendi Mahadi.
222