Page 449 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 NOVEMBER 2020
P. 449
"Untuk permintaan dari SPSI yang menginginkan kenaikan minimal Rp 50 ribu -75 ribu. Kami
akan mendiskusikan lagi dengan para pengusaha di Kota Batu. Jadi ya harus menunggu lagi,"
ujarnya.
Misalnya, jika di suatu perusahaan ada 2000 karyawan dan harus naik Rp 100 ribu. Sudah berapa
jumlahnya. "Karena kami tahu persis. Bagaimana kondisi perusahaan di Kota Batu di masa
pandemi seperti ini. Serba sulit. Sudah bisa bertahan saja bagus," ujarnya.
Apindo telah mengeluarkan angka sebesar Rp 2.794.000 dan dibulatkan menjadi Rp 2.800.000
untuk UMK Kota Batu tahun 2021. "Kalau Apindo ya berhenti di angka itu saja. Yang jelas untuk
saat ini, kami masih akan terus merundingkan opsi yang terbaik," katanya.
Kabid Hubungan Industrial DPMPTSP dan Naker, Adiek Imam Santoso mengatakan: Meskipun
pemerintah provinsi menaikkan upah Rp 100 ribu, namun kenaikan UMK harus diimbangi dengan
kemampuan masing-masing daerah.
"Perlu digaris bawahi, UMK itu merupakan upah minimal. Bagi para pekerja dengan masa kerja
minimal satu tahun," jelasnya.
Dalam pertemuan itu muncul dua opsi. Pertama, berpatokan dengan inflasi Jawa Timur dan
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Nantinya akan memperoleh kenaikan UMK sebesar Rp 46
ribu.
Kedua, menggunakan patokan inflasi Kota Batu dan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar
1,58 persen. Nominal pertambahan Rp 44 ribu.
"Memang dimungkinkan adanya kenaikan. Paling reliabel yang pertama. Sehingga UMK Kota
Batu menjadi Rp 2.846.000 dibandingkan dengan opsi kedua sebesar Rp 2.838.917,"
terangnya.
Selain mempertimbangkan nasib pekerja, juga mempertimbangkan kemampuan para
pengusaha. "Kita upayakan untuk tidak terjadi PHK. Namun juga tidak mengabaikan para
pekerja,"
tutupnya. (Ananto Wibowo-Januar Triwahyudi)
caption:
TRIPARTIT: Pertemuan asosiasi pengusaha, pekerja dan pihak DPMPTSP
dan Naker Kota Batu.
448