Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 117

Berikutnya, perusahaan pailit, dan pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur
              dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama, dan sebelumnya
              telah diberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut.

              Sementara itu, uang pesangon dipangkas 0,25 persen untuk alasan PHK keadaan memaksa (
              force  majeure  )  yang  tidak  mengakibatkan  perusahaan  tutup.  Dalam  hal  ini,  pekerja/buruh
              mendapatkan uang pesangon sebesar 0,75 kali ketentuan Pasal 39 ayat 2, uang penghargaan
              dan uang penggantian hak.

              Uang  pesangon  diberikan  1  kali  ketentuan  Pasal  39  ayat  2  berlaku  untuk  korban  PHK  yang
              disebabkan perusahaan melakukan penggabungan, peleburan atau pemisahan perusahaan dan
              pekerja/buruh  tidak  bersedia  melanjutkan  hubungan  kerja  atau  pengusaha  tidak  bersedia
              menerima pekerja/buruh.

              Selanjutnya  karena  pengambilalihan  perusahaan,  perusahaan  melakukan  efisiensi  untuk
              mencegah terjadinya kerugian, perusahaan tutup yang disebabkan bukan karena perusahaan
              mengalami  kerugian,  perusahaan  dalam  keadaan  penundaan  kewajiban  pembayaran  utang
              bukan karena perusahaan mengalami kerugian, dan permohonan pemutusan hubungan kerja
              yang diajukan oleh pekerja/buruh dengan alasan pengusaha melakukan perbuatan sebagaimana
              yang dimaksud dalam Pasal 35.

              Untuk  korban  PHK  karena  alasan  di  atas  juga  mendapatkan  uang  penghargaan  masa  kerja
              sebesar 1 kali ketentuan pasal 39 ayat 3, dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 39
              ayat 4.

              CNNIndonesia.com telah berusaha menghubungi Kepala Biro Humas Kemnaker, Soes Hindharno
              untuk  meminta  penjelasan  mengenai  RPP  tersebut.  Namun,  yang  bersangkutan  belum
              menjawab.

              - masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 bulan upah - masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang
              dari 2 tahun, 2 bulan upah - masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun, 3 bulan
              upah - masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun, 4 bulan upah - masa kerja 4
              tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun, 5 bulan upah - masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi
              kurang dari 6 tahun, 6 bulan upah - masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun, 7
              bulan upah - masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun, 8 bulan upah - masa
              kerja 8 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun, 8 bulan upah - masa kerja 8 tahun atau
              lebih, 9 bulan upah.

              (ulf/sfr).

























                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122