Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 32

Dalam penyusunan aturan tersebut, pemerintah, jelas Airlangga, membuka dan memberikan
              ruang kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan aspirasi. "Pemerintah sejak awal
              telah membuka dan menyediakan empat kanal utama bagi masyarakat luas untuk memberikan
              masukan dan menyampaikan aspirasi," kata Airlangga.

              Keempat kanal pengaduan itu, yakni melalui tim serap aspirasi (TSA), acara serap aspirasi, serta
              melalui surat resmi ke Kemenko Perekonomian dan kementerian/lembaga terkait. Hingga 25
              Januari 2021, pemerintah menerima aspirasi masyarakat melalui portal UU Cipta Kerja dan Posko
              Cipta Kerja sebanyak 112 masukan melalui, 48 melalui dan jumlah akses ke portal sebanyak 4,88
              juta pengakses.

              Masukan melalui acara serap aspirasi yang dilakukan secara tatap muka (luring/) di 15 daerah
              seluruh Indonesia, mencatat masukan sebanyak 38 berkas masukan.

              Aspirasi dan masukan melalui TSA yang menampung, membahas, dan memberikan rekomendasi
              sebanyak  227  berkas  masukan.  Selain  itu,  melalui  surat  resmi  ke  Kemenko  Perekonomian
              maupun ke kementerian dan lembaga terkait, sebanyak 72 berkas masukan. Sampai saat ini,
              dari  54  peraturan  turunan,  ada  dua  rancangan  PP  (RPP)  yang  sudah  menjadi  PP  dan
              diundangkan yakni PP 73/2020 dan PP 74/2020.

              Kemudian, sebanyak 38 RPP dan empat rancangan perpres telah selesai dan disampaikan kepada
              Presiden untuk mendapatkan persetujuan. Selain itu, ada sembilan RPP dan satu rancangan
              perpres  telah  selesai  dibahas  dan  dalam  proses  harmonisasi  dan  pembulatan  substansinya.
              Aturan turunan itu, kata Airlangga mengukuhkan tujuan utama UU Cipta Kerja, sebagai reformasi
              regulasi dan upaya debirokratisasi.

              Dia  berharap  aturan  itu  mendorong  ketersediaan  lapangan  kerja,  kemudahan  perizinan
              berusaha,  hingga  mendorong  masyarakat  membuka  usaha  baru,  terutama  usaha  mikro  dan
              kecil,  serta  membantu  mencegah  dan  memberantas  korupsi  melalui  sistem  elektronik  yang
              terintegrasi.

              Sebelumnya, Ketua Umum Kolaborasi Masyarakat Usaha Kecil Menengah Indonesia, Sutrisno
              Iwantono,  mengatakan  aturan  itu  perlu  menyederhanakan  administrasi  perpajakan  untuk
              pengajuan fasilitas pembiayaan dari pemerintah pusat. n.

































                                                           31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37